Courtesy of Forbes
Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh kontradiksi bagi konsumen. Di satu sisi, konsumen akan semakin tidak setia pada merek, tetapi di sisi lain, mereka akan lebih banyak bergabung dengan program loyalitas untuk mendapatkan nilai lebih. Meskipun harga makanan meningkat dan konsumen menjadi lebih sensitif terhadap harga, mereka akan beralih merek untuk mencari penawaran terbaik. Sementara itu, penggunaan media sosial akan meningkat, meskipun ada kekhawatiran tentang dampak negatifnya terhadap kesehatan mental. Media sosial kini tidak hanya digunakan untuk bersosialisasi, tetapi juga untuk hiburan dan berbelanja.
Selain itu, budaya pembatalan, di mana konsumen memboikot perusahaan yang dianggap melakukan kesalahan, akan semakin meningkat. Namun, di tahun 2025, konsumen mungkin akan lebih acuh tak acuh terhadap isu-isu ini karena mereka merasa jenuh dengan berita yang berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa semakin sedikit konsumen yang mempertimbangkan nilai sosial atau politik perusahaan saat berbelanja. Dengan perubahan perilaku ini, merek harus lebih cermat dalam memahami apa yang sebenarnya diinginkan konsumen agar dapat bertahan di pasar yang penuh tantangan ini.