Courtesy of Reuters
Raiffeisen Bank International (RBI), bank terbesar dari Barat di Rusia, sedang menghadapi masalah hukum di pengadilan Rusia terkait kasus senilai Rp 32.89 triliun ($2 miliar) yang telah membekukan operasionalnya di negara tersebut. Kasus ini muncul setelah tekanan dari Amerika Serikat dan Eropa untuk memisahkan bisnis Rusia mereka akibat perang di Ukraina. Pengadilan Rusia telah memutuskan untuk membekukan bisnis lokal Raiffeisen, yang membuat bank tersebut sulit untuk menjual asetnya dan mengakses dana yang terjebak di Rusia.
Raiffeisen memiliki sekitar 6 miliar euro yang berasal dari pembayaran internasional dan simpanan di Rusia. Meskipun bank ini berusaha untuk tetap beroperasi di Rusia, tekanan dari AS membuat mereka harus mengurangi bisnis lokalnya. Raiffeisen juga mencoba untuk membeli saham di perusahaan Austria, Strabag, tetapi terpaksa membatalkan rencana tersebut karena tekanan dari AS. Saat ini, mereka berencana untuk menantang keputusan pengadilan Rusia yang dijadwalkan akan dilanjutkan pada 25 Desember.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Raiffeisen Bank di Rusia?A
Raiffeisen Bank menghadapi keputusan pengadilan Rusia yang membekukan bisnisnya di negara tersebut.Q
Mengapa Raiffeisen Bank menghadapi masalah hukum?A
Raiffeisen Bank menghadapi masalah hukum karena klaim dari perusahaan Rasperia yang meminta kompensasi sebesar $2 miliar.Q
Siapa Oleg Deripaska dan apa perannya dalam kasus ini?A
Oleg Deripaska adalah pengusaha Rusia yang dituduh memiliki hubungan dengan Rasperia dan terlibat dalam sengketa hukum ini.Q
Apa itu Rasperia dan apa yang mereka tuntut?A
Rasperia adalah perusahaan investasi Rusia yang mengajukan tuntutan hukum terhadap Raiffeisen dan Strabag.Q
Bagaimana sanksi dari AS mempengaruhi bisnis Raiffeisen di Rusia?A
Sanksi dari AS telah memaksa Raiffeisen untuk mengurangi bisnis lokalnya di Rusia dan menghadapi tekanan untuk memisahkan diri dari operasi di negara tersebut.