Courtesy of TechCrunch
Tessl adalah sebuah startup baru yang sedang mengembangkan platform berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pengembang dalam membuat dan memelihara perangkat lunak. Meskipun produk mereka belum diluncurkan, Tessl telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 2.06 triliun ($125 juta) dari investor besar, termasuk Index Ventures dan Google Ventures. CEO dan pendiri Tessl, Guy Podjarny, sebelumnya memiliki pengalaman sukses di perusahaan keamanan siber Snyk, dan ia melihat adanya kebutuhan untuk mengatasi masalah yang muncul ketika manusia dan AI bekerja sama dalam menulis kode.
Konsep utama dari Tessl adalah memungkinkan tim pengembang, termasuk manajer produk, untuk memberikan spesifikasi dalam bentuk bahasa alami atau kode. Tessl kemudian akan menggunakan spesifikasi tersebut untuk menulis kode baru dan secara otomatis memelihara kode tersebut agar tetap sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Startup ini berencana untuk mendukung bahasa pemrograman seperti Java, Javascript, dan Python, serta berkolaborasi dengan platform AI lain untuk memastikan bahwa kode yang dihasilkan dapat dikelola dengan baik.