Courtesy of CoinDesk
Laporan inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu dapat mempengaruhi harga bitcoin (BTC) yang sebelumnya stabil. Dalam seminggu terakhir, pasar cryptocurrency mengalami fluktuasi besar setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS, dengan total nilai pasar cryptocurrency naik dari Rp 36.18 quadriliun ($2,2 triliun) menjadi Rp 49.34 quadriliun ($3 triliun) , lalu turun lagi menjadi sekitar Rp 46.05 quadriliun ($2,8 triliun) . Bitcoin, sebagai cryptocurrency terbesar, sempat mencapai harga Rp 1.48 juta ($90.000) . Laporan yang akan datang diperkirakan menunjukkan kenaikan biaya hidup sebesar 2,6% dibandingkan tahun lalu, yang bisa memicu perubahan besar pada harga bitcoin.
Kenaikan inflasi ini menjadi perhatian karena dapat mempengaruhi keputusan Federal Reserve mengenai suku bunga. Implied volatility, yang menunjukkan ekspektasi pasar terhadap fluktuasi harga, meningkat tajam seiring dengan kenaikan harga bitcoin. Di masa lalu, data inflasi sering kali menyebabkan penurunan harga bitcoin, tetapi ketika inflasi melambat, harga bitcoin justru meningkat. Kini, dengan prediksi inflasi yang kembali naik, banyak yang bertanya-tanya apakah harga bitcoin akan mengalami perubahan dramatis lagi.