Courtesy of YahooFinance
Pasar saham saat ini sedang mengalami lonjakan yang signifikan, tetapi menurut Karen Karniol-Tambour, co-chief investment officer dari hedge fund terbesar di dunia, ini mungkin bukan tempat terbaik untuk menginvestasikan uang. Dia mengamati bahwa banyak orang kini memiliki eksposur yang tinggi terhadap saham, dengan portofolio yang dulunya terdiri dari 60% saham dan 40% obligasi, kini menjadi 80% saham dan 20% obligasi. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap guncangan ekonomi. Karniol-Tambour menyarankan agar investor mempertimbangkan untuk berinvestasi di obligasi, emas, atau komoditas lain seperti minyak untuk melindungi portofolio mereka dari potensi krisis atau inflasi.
Meskipun ada banyak alasan untuk percaya bahwa pasar saham masih memiliki potensi untuk tumbuh, Karniol-Tambour mengingatkan bahwa sejarah menunjukkan bahwa pasar bisa mengalami penurunan yang tajam setelah periode pertumbuhan. Dia mencontohkan tahun 1998, ketika pasar saham melonjak sebelum mengalami keruntuhan dot-com. Dengan adanya kebijakan baru dari Presiden Donald Trump yang dapat mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi, penting bagi investor untuk tidak hanya berfokus pada saham, tetapi juga mendiversifikasi investasi mereka untuk mengurangi risiko.