Courtesy of YahooFinance
Harga bijih besi turun di bawah Rp 1.64 juta ($100) per ton, mencapai level terendah bulan ini. Penurunan ini disebabkan oleh kurangnya dukungan pertumbuhan dari China yang mengecewakan para investor, sementara para penambang terus meningkatkan produksi. Bijih besi merupakan salah satu komoditas yang paling buruk kinerjanya tahun ini, kehilangan lebih dari 25% nilainya karena ekonomi China melambat meskipun pemerintah berusaha untuk memperbaiki situasi.
Baca juga: Bijih besi terpengaruh oleh dilanjutkannya pembicaraan mengenai pengurangan produksi baja di China.
Saat ini, kontrak masa depan bijih besi diperdagangkan 0,7% lebih rendah di Rp 1.64 juta ($100) per ton, setelah sebelumnya sempat turun hingga Rp 164.29 juta ($99,90) . Di China, harga kontrak dalam yuan juga mengalami penurunan, dan harga masa depan baja di Shanghai juga ikut turun. Stok bijih besi di pelabuhan China mencapai level tertinggi untuk waktu ini dalam setahun.