Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Jepang memiliki potensi besar dalam pengembangan kecerdasan buatan berkat keunggulannya di bidang robotika.
- Ketersediaan energi menjadi faktor kunci dalam pertumbuhan industri AI di Jepang.
- Diskusi mengenai proyek gas alam cair menunjukkan upaya Jepang untuk diversifikasi sumber energi.
Jepang - Jensen Huang, CEO Nvidia Corp, bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba untuk membahas kebutuhan energi guna mendukung perkembangan kecerdasan buatan (AI) di Jepang. Huang menekankan bahwa Jepang memiliki potensi besar dalam AI karena kepemimpinannya dalam robotika dan manufaktur industri.
Namun, Huang juga menyatakan bahwa menghasilkan dan menciptakan kecerdasan buatan memerlukan energi yang signifikan. Jepang sedang mempertimbangkan kebutuhan listrik pusat data dengan tantangan untuk menghidupkan kembali reaktor nuklir yang ditutup setelah bencana Fukushima, serta meningkatkan impor bahan bakar fosil yang mahal.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang bertemu dengan Perdana Menteri Jepang?A
Jensen Huang, CEO Nvidia Corp, bertemu dengan Perdana Menteri Jepang.Q
Apa yang dibahas dalam pertemuan antara Jensen Huang dan Shigeru Ishiba?A
Mereka membahas kebutuhan energi untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan di Jepang.Q
Mengapa Jepang perlu membangun infrastruktur baru?A
Jepang perlu membangun infrastruktur baru untuk memenuhi kebutuhan energi dalam pengembangan AI.Q
Apa tantangan yang dihadapi Jepang terkait kebutuhan energi?A
Jepang menghadapi tantangan dalam memulai kembali reaktor nuklir dan meningkatkan impor bahan bakar fosil.Q
Apa proyek yang dipertimbangkan Jepang di Alaska?A
Jepang mempertimbangkan investasi dalam proyek gas alam cair senilai 44 miliar dolar AS di Alaska.