Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Defisit anggaran AS diproyeksikan akan meningkat, berpotensi mencapai 156% dari GDP pada tahun 2055.
- Pengeluaran untuk program wajib seperti Social Security dan Medicare akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi yang menua.
- Risiko krisis fiskal meningkat seiring dengan utang nasional yang terus tumbuh, yang dapat berdampak negatif pada ekonomi dan kepercayaan investor.
United States - The Congressional Budget Office (CBO) has released a report indicating that U.S. budget deficits are expected to widen in the coming years, leading to a significant increase in national debt. The debt held by the public as a percentage of GDP is projected to rise from 100% this year to 156% by 2055. This increase will be driven by mandatory spending programs like Social Security and Medicare, as well as rising net interest expenses.
Social Security's main trust funds are expected to deplete their reserves by 2033, potentially triggering a 24% cut in benefits. Medicare's hospital insurance trust fund is projected to be depleted by 2052. Additionally, the U.S. GDP is expected to grow at slower rates, with real GDP declining from 2.8% last year to 1.4% in 2055.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diproyeksikan oleh CBO tentang utang nasional AS?A
CBO memproyeksikan bahwa utang nasional AS akan meningkat menjadi 156% dari GDP pada tahun 2055.Q
Mengapa pengeluaran untuk Social Security dan Medicare meningkat?A
Pengeluaran untuk Social Security dan Medicare meningkat karena populasi yang menua dan program-program wajib tersebut.Q
Apa risiko yang dihadapi pemerintah AS terkait utang yang terus meningkat?A
Risiko yang dihadapi termasuk kemungkinan krisis fiskal, peningkatan suku bunga, dan dampak negatif pada kepercayaan investor.Q
Kapan dana jaminan sosial diperkirakan akan habis?A
Dana jaminan sosial diperkirakan akan habis pada tahun 2034.Q
Apa dampak dari utang nasional yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi?A
Utang nasional yang tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ruang fiskal untuk merespons keadaan darurat.