Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintah AS menghadapi risiko default pada utangnya jika plafon utang tidak dinaikkan.
- Ketidakpastian mengenai batas pinjaman dapat mengguncang pasar keuangan dan mempengaruhi peringkat kredit.
- Proyeksi tanggal X penting untuk perencanaan fiskal dan pengelolaan utang pemerintah.
Pemerintah AS menghadapi risiko gagal bayar utang yang mencapai Rp 601.89 quadriliun ($36,6 triliun) antara pertengahan Juli dan awal Oktober, kecuali Kongres segera menaikkan batas pinjaman. Situasi ini telah membuat pasar keuangan menjadi tidak stabil dan menyebabkan penurunan peringkat kredit pemerintah. Meskipun Kongres sering kali menunda negosiasi mengenai batas utang, mereka harus segera mengambil tindakan untuk menghindari masalah lebih lanjut.
Badan pemikir Bipartisan Policy Center (BPC) memperingatkan bahwa penting bagi para pembuat kebijakan untuk menangani masalah ini sebelum batas waktu yang disebut "X-date" tiba. X-date adalah saat di mana Departemen Keuangan tidak dapat memenuhi semua kewajibannya. Beberapa faktor, seperti penerimaan pajak dan kondisi ekonomi, dapat mempengaruhi kapan X-date tersebut akan terjadi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diproyeksikan oleh Bipartisan Policy Center mengenai utang pemerintah AS?A
Bipartisan Policy Center memproyeksikan bahwa pemerintah AS akan berisiko default pada utangnya antara pertengahan Juli dan awal Oktober jika Kongres tidak menaikkan plafon utang.Q
Mengapa batas pinjaman menjadi isu penting bagi pasar keuangan?A
Batas pinjaman menjadi isu penting karena ketidakpastian dapat mengguncang pasar keuangan dan mempengaruhi peringkat kredit pemerintah.Q
Apa yang dimaksud dengan tanggal X dalam konteks utang pemerintah?A
Tanggal X adalah saat di mana Departemen Keuangan tidak dapat lagi memenuhi semua kewajibannya.Q
Siapa yang akan memberikan proyeksi terbaru mengenai tanggal X?A
Congressional Budget Office akan memberikan proyeksi terbaru mengenai tanggal X.Q
Apa dampak dari kebijakan Donald Trump terhadap utang pemerintah?A
Kebijakan Donald Trump, termasuk tarif pada barang asing, dapat mempengaruhi aliran pendapatan pajak dan berkontribusi pada peningkatan utang pemerintah.