Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Serangan ransomware dapat mengancam data pelanggan bank meskipun sistem bank tidak terkompromi.
- Pentingnya keamanan siber dalam melindungi informasi pelanggan di era digital.
- Otoritas keuangan dan keamanan siber di Singapura aktif dalam menangani insiden keamanan data.
Singapore - Beberapa informasi pelanggan dari DBS Group dan cabang Bank of China di Singapura berpotensi telah dikompromikan setelah serangan ransomware pada vendor data mereka, Toppan Next Tech (TNT).
DBS mengungkapkan bahwa sekitar 8.200 klien mereka berisiko, namun sistem mereka tidak dikompromikan dan dana pelanggan tetap aman. Bank of China juga mengungkapkan bahwa sekitar 3.000 pelanggan mereka terpengaruh.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada DBS Group dan Bank of China?A
DBS Group dan Bank of China mengalami kebocoran data pelanggan akibat serangan ransomware pada vendor data mereka, Toppan Next Tech.Q
Berapa banyak pelanggan yang terpengaruh oleh serangan ransomware?A
Sekitar 8.200 pelanggan DBS dan 3.000 pelanggan Bank of China terpengaruh oleh serangan tersebut.Q
Apa jenis data yang mungkin telah bocor?A
Data yang mungkin bocor termasuk nama pelanggan, alamat, dan dalam beberapa kasus, nomor akun pinjaman.Q
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ransomware ini?A
Serangan ransomware ini ditargetkan pada Toppan Next Tech, yang merupakan vendor data untuk kedua bank.Q
Apa langkah yang diambil oleh otoritas terkait di Singapura?A
Monetary Authority of Singapore dan Cyber Security Agency of Singapore terlibat dalam penanganan dan investigasi serangan tersebut.