SingTel mengamankan pinjaman hijau sebesar Rp 7.83 triliun ($476 juta)  untuk mengembangkan pusat data.
Courtesy of Reuters

Rangkuman Berita: SingTel mengamankan pinjaman hijau sebesar Rp 7.83 triliun ($476 juta) untuk mengembangkan pusat data.

Reuters
DariĀ Reuters
07 Februari 2025 pukul 06.55 WIB
38 dibaca
Share
Singtel, perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara, baru saja mendapatkan pinjaman hijau sebesar SRp 10.57 triliun ($643 juta) (sekitar Rp 7.83 triliun ($476 juta) ) untuk membangun pusat data baru di Singapura dengan kapasitas 58 megawatt. Pinjaman ini didanai oleh beberapa bank besar seperti DBS, OCBC, dan HSBC, dan bertujuan untuk mendukung proyek yang ramah lingkungan. Pusat data ini diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2026 dan akan mendukung kebutuhan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan.
Arthur Lang, CFO Singtel, menyatakan bahwa pinjaman ini akan membantu mereka mengurangi jejak karbon sambil mendukung ekonomi digital Singapura. Sebelumnya, Singtel juga telah mendapatkan pinjaman hijau sebesar SRp 8.80 triliun ($535 juta) untuk membiayai pengembangan dua pusat data lainnya. Langkah ini menunjukkan komitmen Singtel untuk mencapai tujuan net zero dan berkontribusi pada proyek yang berkelanjutan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari pinjaman hijau yang diperoleh SingTel?
A
Tujuan dari pinjaman hijau yang diperoleh SingTel adalah untuk mendanai pengembangan data center baru yang ramah lingkungan.
Q
Berapa jumlah pinjaman hijau yang diperoleh SingTel?
A
Jumlah pinjaman hijau yang diperoleh SingTel adalah S$643 juta (sekitar $476,16 juta).
Q
Apa yang akan dibangun dengan dana dari pinjaman hijau tersebut?
A
Dana dari pinjaman hijau tersebut akan digunakan untuk membangun data center baru dengan kapasitas 58 megawatt.
Q
Siapa saja lembaga yang terlibat dalam pembiayaan pinjaman hijau ini?
A
Lembaga yang terlibat dalam pembiayaan pinjaman hijau ini termasuk DBS Group, OCBC, Standard Chartered, HSBC, dan United Overseas Bank.
Q
Kapan data center baru diharapkan mulai beroperasi?
A
Data center baru diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2026.

Rangkuman Berita Serupa

DBS Singapura melonjak ke rekor tertinggi berkat margin yang lebih tinggi dan rencana pengembalian modal.Reuters
Finansial
2 bulan lalu
89 dibaca
DBS Singapura melonjak ke rekor tertinggi berkat margin yang lebih tinggi dan rencana pengembalian modal.
Bank-bank Singapura diperkirakan akan mencatatkan keuntungan yang lebih tinggi pada kuartal keempat, tetapi tarif Trump dapat berdampak negatif pada pertumbuhan tahun 2025.Reuters
Finansial
2 bulan lalu
36 dibaca
Bank-bank Singapura diperkirakan akan mencatatkan keuntungan yang lebih tinggi pada kuartal keempat, tetapi tarif Trump dapat berdampak negatif pada pertumbuhan tahun 2025.
Perusahaan pusat data Singapura, Digital Edge, mengumpulkan lebih dari Rp 26.31 triliun ($1,6 miliar) .Reuters
Finansial
3 bulan lalu
66 dibaca
Perusahaan pusat data Singapura, Digital Edge, mengumpulkan lebih dari Rp 26.31 triliun ($1,6 miliar) .
Bolttech Singapura, yang bernilai Rp 34.53 triliun ($2,1 miliar) , mengumpulkan lebih dari Rp 1.64 triliun ($100 juta) .Reuters
Finansial
4 bulan lalu
39 dibaca
Bolttech Singapura, yang bernilai Rp 34.53 triliun ($2,1 miliar) , mengumpulkan lebih dari Rp 1.64 triliun ($100 juta) .
Keppel DC REIT mengamankan kepemilikan penuh atas pusat data utama di Singapura.Reuters
Finansial
5 bulan lalu
115 dibaca
Keppel DC REIT mengamankan kepemilikan penuh atas pusat data utama di Singapura.
Eksklusif: DBS Singapura mengincar saham bank Malaysia dalam upaya ekspansi, kata sumber.Reuters
Finansial
5 bulan lalu
137 dibaca
Eksklusif: DBS Singapura mengincar saham bank Malaysia dalam upaya ekspansi, kata sumber.