Courtesy of Reuters
Singtel, perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara, baru saja mendapatkan pinjaman hijau sebesar SRp 10.57 triliun ($643 juta) (sekitar Rp 7.83 triliun ($476 juta) ) untuk membangun pusat data baru di Singapura dengan kapasitas 58 megawatt. Pinjaman ini didanai oleh beberapa bank besar seperti DBS, OCBC, dan HSBC, dan bertujuan untuk mendukung proyek yang ramah lingkungan. Pusat data ini diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2026 dan akan mendukung kebutuhan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan.
Arthur Lang, CFO Singtel, menyatakan bahwa pinjaman ini akan membantu mereka mengurangi jejak karbon sambil mendukung ekonomi digital Singapura. Sebelumnya, Singtel juga telah mendapatkan pinjaman hijau sebesar SRp 8.80 triliun ($535 juta) untuk membiayai pengembangan dua pusat data lainnya. Langkah ini menunjukkan komitmen Singtel untuk mencapai tujuan net zero dan berkontribusi pada proyek yang berkelanjutan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari pinjaman hijau yang diperoleh SingTel?A
Tujuan dari pinjaman hijau yang diperoleh SingTel adalah untuk mendanai pengembangan data center baru yang ramah lingkungan.Q
Berapa jumlah pinjaman hijau yang diperoleh SingTel?A
Jumlah pinjaman hijau yang diperoleh SingTel adalah S$643 juta (sekitar $476,16 juta).Q
Apa yang akan dibangun dengan dana dari pinjaman hijau tersebut?A
Dana dari pinjaman hijau tersebut akan digunakan untuk membangun data center baru dengan kapasitas 58 megawatt.Q
Siapa saja lembaga yang terlibat dalam pembiayaan pinjaman hijau ini?A
Lembaga yang terlibat dalam pembiayaan pinjaman hijau ini termasuk DBS Group, OCBC, Standard Chartered, HSBC, dan United Overseas Bank.Q
Kapan data center baru diharapkan mulai beroperasi?A
Data center baru diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2026.