Courtesy of TechCrunch
Mengelola penggajian di Brasil sangat sulit karena hukum yang sering berubah dan pengaruh besar dari serikat pekerja. Fernando Gadotti, pendiri dan CEO DogHero, mengalami kesulitan ini saat menjalankan perusahaannya. Setelah menjual DogHero, ia memutuskan untuk fokus pada masalah penggajian dan mendirikan Tako, sebuah platform yang mengotomatiskan tugas-tugas seperti penggajian dan onboarding karyawan. Tako bertujuan untuk menghemat waktu perusahaan dan menyediakan informasi karyawan dalam satu tempat, serta memberikan transparansi melalui dasbor yang interaktif.
Tako menggunakan model bahasa besar (LLM) untuk mengikuti perubahan hukum yang cepat dan memastikan bahwa sistemnya selalu diperbarui. Perusahaan ini baru saja meluncurkan produknya dan telah memproses jutaan dolar dalam penggajian. Dengan pendanaan awal sebesar Rp 217.07 miliar ($13,2 juta) , Tako berencana untuk mengembangkan fitur-fitur baru dan memperluas layanannya di masa depan. Gadotti berharap Tako dapat menjadi solusi yang lebih baik dibandingkan perusahaan penggajian lama dan bersaing dengan startup HR lainnya di Brasil.