Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Tarif baru dapat memperlambat pertumbuhan permintaan minyak dan mempengaruhi margin penyulingan.
- Penyuling minyak besar seperti Marathon Petroleum dan Valero Energy mengalami penurunan nilai saham yang signifikan.
- Permintaan bensin global diperkirakan akan mencapai puncaknya tahun ini, dipengaruhi oleh adopsi mobil listrik.
Saham perusahaan pengolahan minyak di Amerika Serikat jatuh ke level terendah dalam dua tahun setelah pengumuman tarif baru oleh Presiden Trump. Para investor khawatir bahwa tarif ini akan menyebabkan permintaan minyak dan bahan bakar menurun, serta margin pengolahan yang semakin lemah. Perusahaan-perusahaan besar seperti Marathon Petroleum, Valero Energy, dan Phillips 66 kehilangan lebih dari Rp 328.90 triliun ($20 miliar) dalam nilai pasar sejak pengumuman tarif tersebut.
Harga minyak mentah juga turun drastis, dengan harga Brent dan West Texas Intermediate mengalami penurunan yang signifikan. Para analis memperkirakan bahwa permintaan global untuk bensin akan mencapai puncaknya tahun ini, tetapi permintaan untuk diesel mungkin sudah mulai menurun. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kendaraan listrik dan efisiensi kendaraan yang lebih baik, terutama di China.
Tarif baru ini diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan mengurangi konsumsi produk olahan seperti diesel dan bensin. Para analis menyatakan bahwa pasar harus mempertimbangkan kembali proyeksi permintaan akibat tarif ini, yang dapat mempengaruhi pemulihan margin pengolahan yang sebelumnya diperkirakan akan terjadi pada tahun 2026.