Courtesy of Axios
Pemilih di Amerika baru saja membuat keputusan penting mengenai pengembangan kecerdasan buatan (AI). Dalam pemilihan ini, tampaknya AI akan berkembang tanpa banyak batasan, mirip dengan anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang longgar. Di satu sisi, pemerintahan Biden berusaha untuk mengatur AI dengan lebih hati-hati dan transparan, sementara di sisi lain, pendukung Trump, termasuk Elon Musk, lebih memilih pendekatan yang tidak terlalu ketat dan menganggap bahwa regulasi dapat menghambat kebebasan berbicara.
Baca juga: Di bawah Trump, ilmuwan AI diperintahkan untuk menghapus 'bias ideologis' dari model yang kuat.
Ada perdebatan di kalangan para ahli tentang dampak AI terhadap masyarakat. Beberapa percaya bahwa AI dapat membawa banyak manfaat, seperti membantu pendidikan dan kesehatan, sementara yang lain khawatir bahwa AI dapat memperburuk diskriminasi dan merusak hak-hak sipil. Mereka yang khawatir mengingatkan bahwa tanpa pengawasan yang tepat, AI bisa mengancam praktik demokrasi dan menciptakan sistem yang tidak adil. Pemilihan ini mungkin menjadi kesempatan terakhir bagi publik untuk menentukan bagaimana seharusnya AI "dibesarkan" sebelum teknologi ini semakin berkembang dan sulit untuk diatur.