Courtesy of Forbes
Di negara bagian Mizoram, India, terjadi fenomena unik yang disebut "mautam," di mana bunga bambu mekar secara bersamaan setiap 48 hingga 50 tahun. Mekarnya bambu ini menarik perhatian banyak tikus yang memakan biji-bijian yang dihasilkan. Ketika pasokan makanan melimpah, populasi tikus meningkat pesat dan mereka mulai menyerang ladang pertanian, menyebabkan kerusakan besar pada tanaman seperti padi dan jagung. Hal ini sering kali berujung pada kelaparan dan krisis pertanian di daerah tersebut.
Baca juga: Panel berbasis bambu tahan terhadap topan dan korosi di penyeberangan laut terbesar di dunia.
Selain mautam, ada juga fenomena serupa yang disebut "thingtam," yang disebabkan oleh spesies bambu lain yang mekar setiap 30 tahun. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Mizoram, tetapi juga di berbagai belahan dunia, seperti Hong Kong dan Jepang, di mana mekar bambu juga diikuti oleh lonjakan populasi tikus dan dampak negatif pada pertanian. Masyarakat lokal telah mengalami dampak dari siklus ini selama berabad-abad, dan mereka menyadari bahwa mekar bambu sering kali membawa bencana, termasuk penyakit yang ditularkan oleh tikus.