Courtesy of Forbes
Thimmamma Marrimanu adalah pohon beringin terbesar di dunia yang terletak di desa Kadiri, Andhra Pradesh, India. Pohon ini memiliki kanopi yang sangat luas, mencakup hampir lima hektar, dan diakui oleh Guinness Book of World Records pada tahun 1989. Berbeda dengan pohon lainnya, Thimmamma Marrimanu tumbuh dengan cara yang unik, yaitu melalui akar udara yang menjuntai dari cabang-cabangnya dan tumbuh menjadi batang baru. Pohon ini tidak hanya penting secara ekologis, memberikan habitat bagi berbagai makhluk hidup, tetapi juga memiliki makna budaya dan spiritual yang dalam, terkait dengan legenda seorang wanita bernama Thimmamma yang dianggap suci.
Selain manfaat ekologisnya, pohon ini juga dikelilingi oleh berbagai mitos dan kepercayaan. Banyak orang percaya bahwa tidur di bawah pohon beringin tidak baik karena pohon ini mengeluarkan karbon dioksida di malam hari, yang dapat mengurangi kadar oksigen di sekitarnya. Dalam budaya India, pohon beringin sering dianggap sebagai tempat tinggal roh atau dewa. Thimmamma Marrimanu, yang berusia lebih dari 550 tahun, menjadi simbol ketahanan dan adaptasi, serta mengajak kita untuk merenungkan hubungan kita dengan alam.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Thimmamma Marrimanu?A
Thimmamma Marrimanu adalah pohon beringin terbesar di dunia yang terletak di desa Kadiri, Andhra Pradesh.Q
Mengapa Thimmamma Marrimanu dianggap sebagai pohon terbesar di dunia?A
Thimmamma Marrimanu diakui sebagai pohon dengan kanopi terbesar di dunia oleh Guinness Book of World Records pada tahun 1989.Q
Apa hubungan antara Thimmamma Marrimanu dan budaya India?A
Thimmamma Marrimanu memiliki hubungan yang kuat dengan budaya India, termasuk mitos tentang seorang wanita bernama Thimmamma yang melakukan sati.Q
Apa dampak ekologis dari pohon beringin?A
Pohon beringin berfungsi sebagai spesies kunci dalam ekosistem, menyediakan habitat dan makanan bagi berbagai organisme.Q
Mengapa ada mitos yang berkaitan dengan tidur di bawah pohon beringin?A
Ada mitos bahwa tidur di bawah pohon beringin tidak aman karena pohon ini melepaskan karbon dioksida di malam hari, yang dapat mengurangi konsentrasi oksigen.