Courtesy of Forbes
Pulau Lord Howe terletak sekitar 600 kilometer dari pantai timur Australia dan dikenal karena keindahan alamnya yang luar biasa, termasuk tebing dramatis dan hutan subtropis. Namun, pada tahun 1918, sebuah kecelakaan kapal, SS Makambo, membawa tikus hitam ke pulau ini, yang mengganggu keseimbangan ekosistemnya. Dalam waktu singkat, banyak spesies burung dan invertebrata yang punah akibat serangan tikus tersebut. Upaya untuk mengendalikan populasi tikus dengan memperkenalkan burung hantu Tasmanian malah memperburuk keadaan, karena burung hantu tersebut juga memangsa burung asli pulau.
Setelah bertahun-tahun mengalami kerusakan, proyek penghapusan tikus diluncurkan pada tahun 2019 dan berhasil menghilangkan semua tikus dan tikus rumah dari pulau tersebut. Hasilnya sangat positif; banyak spesies yang sebelumnya terancam punah mulai pulih, termasuk burung woodhen Lord Howe yang populasinya meningkat pesat. Penemuan kembali beberapa spesies yang dianggap punah juga memberikan harapan baru. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga ekosistem dan bagaimana upaya kolaboratif dapat membantu memulihkan alam yang rusak.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kerusakan ekosistem di Pulau Lord Howe?A
Kerusakan ekosistem di Pulau Lord Howe disebabkan oleh pengenalan rat hitam setelah kecelakaan kapal SS Makambo pada tahun 1918.Q
Apa dampak dari pengenalan rat hitam di pulau tersebut?A
Dampak dari pengenalan rat hitam termasuk kepunahan beberapa spesies burung dan invertebrata, serta kerusakan pada flora pulau.Q
Bagaimana proyek penghapusan rodent dilakukan?A
Proyek penghapusan rodent dilakukan dengan menggunakan umpan racun yang disebar di seluruh pulau dan menghilangkan burung hantu bertopeng Tasmania.Q
Apa hasil dari proyek penghapusan rodent di Pulau Lord Howe?A
Hasil dari proyek penghapusan rodent adalah pulau dinyatakan bebas dari rodent invasif, dan banyak spesies mulai pulih, termasuk burung woodhen Lord Howe.Q
Mengapa Pulau Lord Howe diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO?A
Pulau Lord Howe diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena keanekaragaman hayati dan ekosistem unik yang dimilikinya.