Courtesy of InterestingEngineering
Sistem kuantum biasanya tidak berfungsi dengan baik pada suhu normal dan memerlukan suhu yang sangat rendah. Ini karena energi termal pada suhu tinggi dapat mengganggu keadaan kuantum, menyebabkan hilangnya efek kuantum yang diinginkan. Namun, para ilmuwan sedang mengembangkan superkonduktor agar sistem kuantum dapat berfungsi pada suhu yang lebih tinggi. Tim peneliti dari Paul Scherrer Institute (PSI) di Swiss telah mencapai terobosan penting dengan menggunakan superkonduktor Kagome (RbV3Sb5) yang dapat memecahkan simetri pembalikan waktu (TRS) pada suhu 175 Kelvin. Suhu ini lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang biasanya diperlukan untuk fenomena kuantum, sehingga membuka peluang untuk teknologi kuantum yang lebih luas.
Superkonduktor RbV3Sb5 menunjukkan kemampuan untuk memecahkan TRS pada suhu yang lebih tinggi, yang berarti kita dapat mengontrol sifat-sifat material ini sesuai kebutuhan sistem kuantum. Penelitian ini menunjukkan bahwa TRS dapat diatur tergantung pada kedalaman material, dari permukaan hingga bagian dalam. Kemampuan untuk mengontrol sifat-sifat ini pada suhu yang lebih praktis sangat penting untuk menerapkan efek kuantum dalam teknologi dunia nyata. Para peneliti berencana untuk memahami lebih lanjut tentang aspek superkonduktivitas dari Kagome terkait dengan kemampuannya untuk diatur. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.