Javice dinyatakan bersalah karena menipu JPMorgan dalam pembelian startup senilai Rp 2.88 triliun ($175 juta) .
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Javice dinyatakan bersalah karena menipu JPMorgan dalam pembelian startup senilai Rp 2.88 triliun ($175 juta) .

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
29 Maret 2025 pukul 06.41 WIB
17 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Charlie Javice ditemukan bersalah karena penipuan terkait akuisisi oleh JPMorgan.
  • Jumlah pelanggan Frank yang dilaporkan jauh lebih tinggi daripada yang sebenarnya.
  • Kasus ini menunjukkan risiko dalam akuisisi startup dan pentingnya verifikasi data.
Charlie Javice, pendiri startup aplikasi pinjaman pelajar bernama Frank, baru saja dinyatakan bersalah karena menipu JPMorgan saat menjual perusahaannya seharga Rp 2.88 triliun ($175 juta) . Setelah menjalani persidangan selama lima minggu, juri menemukan bahwa Javice telah memalsukan jumlah pelanggan Frank untuk meyakinkan JPMorgan agar membeli perusahaannya. Saat JPMorgan membeli Frank pada tahun 2021, mereka percaya bahwa startup tersebut memiliki 4 juta pelanggan, tetapi setelah mengirim email pemasaran, mereka menemukan bahwa hanya ada sekitar 300.000 pelanggan yang sebenarnya.
Javice diduga menyewa seorang profesor matematika untuk membuat data pelanggan palsu yang diajukan kepada JPMorgan saat proses akuisisi. Pengacara pembela berargumen bahwa kasus ini muncul karena JPMorgan merasa menyesal setelah perubahan cara pengisian formulir bantuan keuangan oleh pemerintah. Meskipun begitu, Javice tetap mengaku tidak bersalah dan tidak memberikan kesaksian selama persidangan.
Saat ini, Javice yang berusia 32 tahun bisa menghadapi hukuman penjara selama beberapa dekade. Sidang penentuan hukumannya dijadwalkan berlangsung pada bulan Agustus mendatang. Javice mendirikan Frank pada tahun 2017 ketika usianya masih di pertengahan 20-an dan pada tahun 2019, ia masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa Charlie Javice?
A
Charlie Javice adalah pendiri startup aplikasi pinjaman pelajar bernama Frank.
Q
Apa yang dilakukan Frank?
A
Frank adalah startup yang membantu mahasiswa dalam mengajukan pinjaman pelajar.
Q
Mengapa JPMorgan mengakuisisi Frank?
A
JPMorgan mengakuisisi Frank karena percaya bahwa startup tersebut memiliki 4 juta pelanggan.
Q
Apa yang ditemukan JPMorgan setelah akuisisi?
A
JPMorgan menemukan bahwa jumlah pelanggan Frank hanya sekitar 300.000 setelah mengirim email pemasaran.
Q
Apa kemungkinan hukuman untuk Charlie Javice?
A
Charlie Javice bisa dijatuhi hukuman hingga beberapa dekade penjara.

Rangkuman Berita Serupa

Charlie Javice dinyatakan bersalah karena menipu JPMorgan untuk membeli startup bantuan kuliah.YahooFinance
Bisnis
27 hari lalu
74 dibaca
Charlie Javice dinyatakan bersalah karena menipu JPMorgan untuk membeli startup bantuan kuliah.
Charlie Javice dihukum karena menipu JPMorgan selama penjualan startup bantuan keuangan senilai Rp 2.88 triliun ($175 juta) .YahooFinance
Bisnis
27 hari lalu
34 dibaca
Charlie Javice dihukum karena menipu JPMorgan selama penjualan startup bantuan keuangan senilai Rp 2.88 triliun ($175 juta) .
Wells Fargo menggugat JPMorgan atas pinjaman real estat bermasalah senilai Rp 7.91 triliun ($481 juta) .Reuters
Finansial
1 bulan lalu
34 dibaca
Wells Fargo menggugat JPMorgan atas pinjaman real estat bermasalah senilai Rp 7.91 triliun ($481 juta) .
Wells Fargo menggugat JPMorgan atas pinjaman real estat bermasalah senilai Rp 7.91 triliun ($481 juta) .YahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
45 dibaca
Wells Fargo menggugat JPMorgan atas pinjaman real estat bermasalah senilai Rp 7.91 triliun ($481 juta) .
Kohak pendiri dan anggota dewan Aspiration menipu investor sebesar Rp 2.38 triliun ($145 juta) , kata jaksa.TechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
54 dibaca
Kohak pendiri dan anggota dewan Aspiration menipu investor sebesar Rp 2.38 triliun ($145 juta) , kata jaksa.
Charlie Javice meminta pengadilan untuk membatalkan persidangan, dengan menyatakan bahwa haknya untuk mendapatkan persidangan yang adil telah 'terkompromikan secara tidak dapat diperbaiki' selama pembukaan.YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
74 dibaca
Charlie Javice meminta pengadilan untuk membatalkan persidangan, dengan menyatakan bahwa haknya untuk mendapatkan persidangan yang adil telah 'terkompromikan secara tidak dapat diperbaiki' selama pembukaan.