Pendapatan Garuda Indonesia (GIAA) Naik 16% Jadi Rp56 T Selama 2024
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: Pendapatan Garuda Indonesia (GIAA) Naik 16% Jadi Rp56 T Selama 2024

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
27 Maret 2025 pukul 10.55 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Garuda Indonesia mengalami pertumbuhan pendapatan meskipun masih mencatatkan kerugian.
  • Peningkatan jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan menunjukkan pemulihan industri penerbangan.
  • Tantangan makro ekonomi dan kompetisi di industri penerbangan tetap menjadi perhatian bagi Garuda Indonesia.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$ 3,42 miliar atau sekitar Rp 56,77 triliun pada tahun 2024, meningkat 16,34% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan dari penerbangan berjadwal naik 15,32% menjadi US$ 2,74 miliar, didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan angkutan kargo. Selain itu, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal juga meningkat, terutama dari angkutan charter yang melonjak lebih dari 100%. Namun, meskipun pendapatan meningkat, Garuda Indonesia masih mengalami kerugian bersih sebesar US$ 69,78 juta karena biaya operasional yang tinggi dan penurunan pendapatan lain-lain.
Selama tahun 2024, Garuda Indonesia berhasil mengangkut 23,67 juta penumpang, naik 18,54% dari tahun sebelumnya. Jumlah penerbangan juga meningkat menjadi 163,271 penerbangan. Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, menyatakan bahwa meskipun ada tantangan di industri penerbangan global, mereka optimis dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan menambah armada pesawat hingga mencapai 100 unit pada akhir tahun 2025.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dicatatkan oleh Garuda Indonesia mengenai pendapatan usaha di tahun 2024?
A
Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi sebesar US$ 3,42 miliar, tumbuh 16,34% dari tahun sebelumnya.
Q
Bagaimana pertumbuhan pendapatan penerbangan berjadwal Garuda Indonesia?
A
Pendapatan penerbangan berjadwal meningkat sebesar 15,32% menjadi US$ 2,74 miliar.
Q
Apa penyebab utama kerugian bersih yang dialami Garuda Indonesia di tahun 2024?
A
Kerugian bersih sebesar US$ 69,78 juta disebabkan oleh kenaikan beban usaha dan penurunan pendapatan lain-lain bersih.
Q
Berapa jumlah penumpang yang diangkut oleh Garuda Indonesia Group di tahun 2024?
A
Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut 23,67 juta penumpang, naik 18,54% dibandingkan tahun 2023.
Q
Apa proyeksi Garuda Indonesia terkait armada hingga akhir tahun 2025?
A
Garuda Indonesia memproyeksikan akan memiliki kekuatan alat produksi hingga mencapai 100 armada pada akhir tahun 2025.

Rangkuman Berita Serupa

2024, Laba Bersih IPCC Rp 212,2 Miliar, Naik 11,2%CNBCIndonesia
Finansial
28 hari lalu
89 dibaca
2024, Laba Bersih IPCC Rp 212,2 Miliar, Naik 11,2%
Tok! BNI Sepakat Bagi Dividen Rp 13,95 T atau Setara Rp 374 per SahamCNBCIndonesia
Finansial
29 hari lalu
47 dibaca
Tok! BNI Sepakat Bagi Dividen Rp 13,95 T atau Setara Rp 374 per Saham
PGE Bukukan Laba bersih Rp2,6 Triliun pada 2024CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
58 dibaca
PGE Bukukan Laba bersih Rp2,6 Triliun pada 2024
Gokil! Laba Bersih MDIY Meroket Hingga 205,6% di 2024CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
92 dibaca
Gokil! Laba Bersih MDIY Meroket Hingga 205,6% di 2024
CEO Warning Industri Penerbangan karena Pesawat, Ada Apa?CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
52 dibaca
CEO Warning Industri Penerbangan karena Pesawat, Ada Apa?
InJourney Targetkan Jadi Operator Bandara Terbesar Ketiga di DuniaCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
87 dibaca
InJourney Targetkan Jadi Operator Bandara Terbesar Ketiga di Dunia