Courtesy of Axios
Saat transisi pemerintahan Trump dimulai, industri keamanan siber sangat memperhatikan siapa yang akan mendapatkan posisi penting di pemerintahan dan bagaimana agensi-agensi utama akan berfungsi. Hal ini penting karena orang-orang yang dekat dengan Presiden terpilih Donald Trump akan mempengaruhi cara Amerika Serikat merespons serangan siber dari negara lain dan menetapkan persyaratan keamanan baru untuk perusahaan. Diperkirakan, pemerintahan baru ini akan melanjutkan kebijakan siber yang ditinggalkan pada tahun 2020, dengan kemungkinan perubahan dalam hubungan antara Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), Office of the National Cyber Director (ONCD), dan Dewan Keamanan Nasional (NSC).
Meskipun ada kekhawatiran tentang penegakan regulasi siber yang lebih ketat, beberapa kebijakan yang diusulkan oleh pemerintahan sebelumnya mungkin tetap dilanjutkan, seperti upaya untuk menjaga data AS dari musuh asing. Selain itu, ada perhatian untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di bidang keamanan siber, yang menjadi isu penting bagi masyarakat. Posisi yang diisi dalam tim tinjauan agensi transisi akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang pemikiran Trump mengenai keamanan siber ke depannya.