Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- RUKN menetapkan target Net Zero Emission pada tahun 2060.
- PLTU batu bara masih diperbolehkan beroperasi hingga 2050 dengan syarat tertentu.
- Investasi besar diperlukan untuk pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik nasional.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia telah menetapkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) hingga tahun 2060. Rencana ini bertujuan untuk mencapai Net Zero Emission, yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga nol pada tahun 2060. Dalam rencana ini, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) akan ditingkatkan, sementara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara masih diperbolehkan beroperasi hingga tahun 2050 dengan teknologi yang dapat mengurangi emisi.
RUKN juga mencakup proyeksi permintaan listrik yang akan meningkat seiring waktu, dengan target penggunaan energi baru dan terbarukan mencapai 73,6% pada tahun 2060. Selain itu, ada rencana untuk mengembangkan berbagai sumber energi, seperti biomassa dan energi terbarukan lainnya, serta membangun infrastruktur listrik yang lebih baik. Investasi yang dibutuhkan untuk mencapai semua ini diperkirakan mencapai lebih dari satu triliun dolar AS hingga tahun 2060.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN)?A
Tujuan RUKN adalah mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.Q
Bagaimana nasib Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara menurut RUKN?A
PLTU batu bara masih bisa beroperasi hingga 2050 dengan teknologi pengurangan emisi.Q
Apa saja teknologi yang digunakan untuk PLTU batu bara?A
Teknologi yang digunakan untuk PLTU batu bara termasuk PLTU subcritical, supercritical, dan ultrasupercritical.Q
Apa yang diharapkan dari penggunaan energi baru dan terbarukan di Indonesia?A
Diharapkan penggunaan energi baru dan terbarukan dapat meningkat hingga 73,6% pada tahun 2060.Q
Berapa proyeksi kebutuhan investasi untuk pembangkit dan transmisi tenaga listrik antarprovinsi?A
Proyeksi kebutuhan investasi untuk pembangkit dan transmisi tenaga listrik antarprovinsi adalah sekitar USD1.092 triliun.