Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Perang Rusia-Ukraina terus berlanjut dengan upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata.
- Keterlibatan Kim Jong Un menunjukkan adanya dukungan internasional terhadap Rusia.
- Status Krimea tetap menjadi isu penting dalam negosiasi antara Rusia dan Ukraina.
Perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut, dengan Amerika Serikat (AS) berusaha menjadi mediator. Pada 24 Maret 2025, delegasi Ukraina dan AS bertemu di Arab Saudi untuk membahas gencatan senjata dan perlindungan infrastruktur penting, seperti fasilitas energi. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menyatakan bahwa perundingan berjalan konstruktif, tetapi mereka masih menunggu tindakan nyata dari Rusia untuk menghentikan serangan. Sementara itu, Rusia mengalami kebakaran besar di fasilitas minyak yang diduga disebabkan oleh serangan drone Ukraina.
Di sisi lain, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menunjukkan dukungannya kepada Rusia dalam perang ini. AS juga mempertimbangkan untuk mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia, meskipun belum ada keputusan resmi. Sementara itu, rubel Rusia menguat di pasar karena harapan akan kesepakatan damai dan perbaikan hubungan dengan AS.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dibahas dalam pertemuan antara Ukraina dan AS di Arab Saudi?A
Pertemuan tersebut membahas proposal untuk melindungi fasilitas energi dan infrastruktur penting.Q
Siapa yang memimpin delegasi Ukraina dalam perundingan tersebut?A
Delegasi Ukraina dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov.Q
Apa yang terjadi di fasilitas penyimpanan minyak di Rusia selatan?A
Sebuah kebakaran hebat terjadi di fasilitas penyimpanan minyak di Rusia selatan, dipicu oleh serangan drone Ukraina.Q
Apa posisi Kim Jong Un terkait konflik Rusia-Ukraina?A
Kim Jong Un menunjukkan dukungan penuh kepada Rusia dalam serangan yang dilancarkan ke Ukraina.Q
Apa yang dipertimbangkan oleh AS terkait status Krimea?A
AS mempertimbangkan untuk mengakui bahwa Krimea adalah bagian dari Rusia dalam upaya mengakhiri perang.