Courtesy of TechCrunch
Panjaya adalah sebuah startup yang mengembangkan teknologi dubbing video berbasis AI yang sangat realistis, bernama BodyTalk. Teknologi ini dapat menerjemahkan suara seseorang ke dalam 29 bahasa dengan suara yang menyerupai suara asli pembicara, serta menyesuaikan gerakan fisik pembicara agar sesuai dengan pola bicara baru. Setelah tiga tahun dalam pengembangan, Panjaya baru saja mengumumkan peluncuran produk ini dan mendapatkan pendanaan sebesar Rp 156.23 miliar ($9,5 juta) . Pendiri Panjaya, Hilik Shani dan Ariel Shalom, adalah ahli pembelajaran mendalam yang sebelumnya bekerja untuk pemerintah Israel, dan mereka kini dibantu oleh Guy Piekarz, mantan eksekutif Apple.
BodyTalk menawarkan solusi yang menarik untuk kebutuhan dubbing video, terutama di pasar B2B, dengan klien seperti JFrog dan TED. Meskipun banyak orang lebih suka menggunakan subtitle, Panjaya percaya bahwa konten yang diterjemahkan dengan suara asli dalam bahasa lokal dapat meningkatkan keterlibatan penonton. Misalnya, TED melaporkan bahwa video yang diterjemahkan menggunakan teknologi Panjaya mengalami peningkatan jumlah penonton hingga 115%. Dengan fokus pada penggunaan yang bertanggung jawab, Panjaya berusaha untuk menghindari penyalahgunaan teknologi ini dan berencana untuk mengembangkan lebih banyak alat untuk mendeteksi media yang dimodifikasi.