Courtesy of Reuters
Arm Holdings, sebuah perusahaan desain chip asal Inggris, mengalami penurunan saham sebesar 2% setelah mereka mengumumkan proyeksi pendapatan kuartalan yang tidak memenuhi harapan investor. Meskipun harga sahamnya telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak penawaran umum perdana (IPO) pada bulan September 2023, investor mengharapkan keuntungan yang lebih besar dari perkembangan teknologi AI. Berbeda dengan perusahaan lain seperti Nvidia dan Advanced Micro Devices, Arm tidak langsung mendapatkan keuntungan dari penjualan chip, karena mereka hanya mengembangkan desain yang digunakan oleh pembuat chip lain.
Arm memprediksi pendapatan kuartal ketiga antara Rp 15.13 triliun ($920 juta) hingga Rp 15.95 triliun ($970 juta) , yang sesuai dengan perkiraan analis. Meskipun ada penurunan saham baru-baru ini, banyak analis masih memberikan rekomendasi "beli" untuk saham Arm, dengan target harga rata-rata sekitar Rp 2.38 juta ($145) . Saham Arm telah meningkat 92,5% tahun ini, jauh lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya, sementara Advanced Micro Devices mengalami penurunan 1,6%.