Courtesy of Reuters
Perusahaan Broadcom baru-baru ini mengalami lonjakan saham sebesar 21%, yang membuat nilai pasar mereka mencapai Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) . CEO Broadcom, Hock Tan, mengungkapkan bahwa mereka memperkirakan peluang pendapatan dari kecerdasan buatan (AI) bisa mencapai antara Rp 986.70 triliun ($60 miliar) hingga Rp 1.48 quadriliun ($90 miliar) pada tahun 2027. Ini lebih dari empat kali lipat ukuran pasar saat ini. Broadcom juga melaporkan pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan untuk kuartal pertama, dan mereka telah mendapatkan dua pelanggan besar dalam industri cloud.
Baca juga: Broadcom melonjak setelah proyeksi positif meredakan kekhawatiran tentang permintaan chip AI.
Sementara itu, saham perusahaan lain seperti Nvidia dan AMD mengalami penurunan sekitar 3%. Broadcom, yang memproduksi chip khusus untuk perusahaan cloud besar, diuntungkan dari permintaan yang meningkat untuk chip AI. Meskipun ada tantangan dalam memperkirakan pangsa pasar mereka, beberapa analis percaya bahwa Broadcom bisa mendapatkan hingga Rp 822.25 triliun ($50 miliar) dari penjualan AI pada tahun 2027. Secara keseluruhan, saham Broadcom telah meningkat lebih dari 60% tahun ini, menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan saham Broadcom?A
Lonjakan saham Broadcom disebabkan oleh prediksi CEO Hock Tan mengenai peluang pendapatan AI yang besar.Q
Berapa estimasi pendapatan AI yang diprediksi oleh Broadcom untuk tahun 2027?A
Broadcom memprediksi pendapatan AI antara $60 miliar hingga $90 miliar pada tahun 2027.Q
Siapa CEO Broadcom dan apa yang dia katakan tentang peluang AI?A
CEO Broadcom adalah Hock Tan, yang menyatakan bahwa AI bisa menjadi peluang pendapatan yang sangat besar.Q
Bagaimana kinerja saham Marvell dibandingkan dengan Nvidia dan AMD?A
Saham Marvell naik sekitar 9%, sementara saham Nvidia dan AMD turun sekitar 3%.Q
Apa yang dikatakan analis tentang pangsa pasar Broadcom di masa depan?A
Analis memperingatkan bahwa sulit untuk memodelkan pangsa pasar Broadcom di masa depan, dengan estimasi berkisar antara 20% hingga 70%.