Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Ketersediaan pangan harus menjadi prioritas utama dalam mencapai swasembada pangan.
- Diversifikasi pangan diperlukan untuk meningkatkan sumber protein dan memastikan keberagaman pangan.
- Kolaborasi antara pemerintah dan stakeholder sangat penting untuk menjaga keseimbangan dalam kebijakan pangan.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2026, yang terpenting adalah memastikan ketersediaan pangan terlebih dahulu sebelum memikirkan harga. Dia menekankan bahwa tidak ada gunanya jika harga pangan murah tetapi barangnya tidak ada. Oleh karena itu, kementerian terkait perlu mempersiapkan perencanaan dengan baik.
Selain itu, Arief juga menyebutkan pentingnya diversifikasi pangan, seperti meningkatkan produksi ikan sebagai sumber protein. Pemerintah akan bekerja sama untuk mempersiapkan cadangan pangan yang tidak hanya mencakup beras, gula, dan jagung, tetapi juga daging, telur, dan susu. Kunci keberhasilan adalah kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam sektor pangan untuk menjaga keseimbangan dari hulu hingga hilir.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan Arief Prasetyo Adi mengenai swasembada pangan?A
Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa untuk mencapai swasembada pangan pada 2026, ketersediaan pangan harus menjadi prioritas utama.Q
Mengapa ketersediaan pangan dianggap lebih penting daripada harga?A
Ketersediaan pangan dianggap lebih penting karena tidak ada artinya jika harga murah tetapi barangnya tidak tersedia.Q
Apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai swasembada pangan?A
Untuk mencapai swasembada pangan, diperlukan perencanaan yang baik, diversifikasi pangan, dan cadangan pangan yang memadai.Q
Apa yang dimaksud dengan diversifikasi pangan?A
Diversifikasi pangan adalah upaya untuk memaksimalkan berbagai sumber pangan, seperti meningkatkan produksi ikan sebagai sumber protein.Q
Apa peran kolaborasi dalam menjaga keseimbangan pangan?A
Kolaborasi penting untuk menjaga keseimbangan hulu hingga hilir dalam kebijakan pangan, melibatkan semua stakeholder terkait.