Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Pembangunan kilang minyak baru di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi.
- Kilang Tuban merupakan proyek kerjasama antara Pertamina dan Rosneft dengan kapasitas 300 ribu barel per hari.
- Investasi untuk proyek kilang baru dapat melibatkan joint venture dengan Pertamina.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia mengumumkan bahwa pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas 1 juta barel per hari (bph) akan dilakukan terpisah dari proyek kilang Tuban yang sedang berjalan, yang memiliki kapasitas 300 ribu bph. Proyek kilang Tuban merupakan kerja sama antara PT Kilang Pertamina Internasional dan perusahaan Rusia, Rosneft. Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menegaskan bahwa kilang Tuban tidak termasuk dalam rencana pembangunan kilang baru ini.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa pembangunan kilang baru ini bertujuan untuk menjaga ketahanan energi Indonesia. Rencana awal kapasitas kilang adalah 500 ribu bph, namun kini ditingkatkan menjadi 1 juta bph dan akan dibangun di beberapa lokasi, termasuk Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Pertamina menjadi salah satu kandidat utama untuk terlibat dalam proyek ini, dan pemerintah juga akan membangun fasilitas penyimpanan minyak dengan kapasitas yang sama.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan pembangunan kilang minyak baru berkapasitas 1 juta barel per hari?A
Tujuan pembangunan kilang minyak baru adalah untuk menjaga ketahanan energi di Indonesia.Q
Siapa yang terlibat dalam proyek kilang Tuban?A
Proyek kilang Tuban melibatkan PT Kilang Pertamina Internasional dan Rosneft.Q
Apa kapasitas kilang Tuban yang direncanakan?A
Kapasitas kilang Tuban yang direncanakan adalah 300 ribu barel per hari.Q
Apa bentuk investasi yang mungkin untuk proyek kilang baru?A
Bentuk investasi yang mungkin adalah joint venture antara investor asing dengan Pertamina atau badan usaha lainnya.Q
Siapa yang memimpin rapat terkait pembangunan kilang minyak baru?A
Rapat terkait pembangunan kilang minyak baru dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.