Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Kementerian ESDM melarang penjualan LPG 3 Kg melalui pengecer untuk mengendalikan distribusi.
- Menteri ESDM meminta agar agen dan pangkalan LPG tetap beroperasi di hari libur menjelang Idul Fitri.
- Reaksi masyarakat terhadap kebijakan ini menunjukkan ketidakpuasan dan kesulitan dalam mendapatkan LPG.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, meminta agar agen dan pangkalan LPG 3 Kg tetap beroperasi selama hari libur menjelang Idul Fitri 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan LPG di masyarakat, terutama saat permintaan meningkat. Bahlil juga telah memerintahkan PT Pertamina untuk memastikan bahwa sebagian pangkalan dan agen tetap melayani masyarakat meskipun di hari libur.
Sebelumnya, Kementerian ESDM melarang penjualan LPG 3 Kg melalui pengecer mulai 1 Februari 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mengatur distribusi LPG bersubsidi, tetapi banyak masyarakat, terutama rumah tangga kecil dan UMKM, merasa kesulitan karena mereka biasa membeli LPG dari pengecer. Kebijakan ini memicu protes dari masyarakat yang merasa tidak ada sosialisasi yang cukup, terutama menjelang bulan Ramadan ketika konsumsi LPG meningkat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diminta oleh Menteri ESDM terkait LPG 3 Kg?A
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, meminta agar agen dan pangkalan LPG 3 Kg tetap beroperasi di hari libur.Q
Mengapa Kementerian ESDM melarang penjualan LPG 3 Kg melalui pengecer?A
Larangan ini bertujuan untuk memastikan distribusi LPG bersubsidi lebih terkendali dari segi harga dan sasaran penerima.Q
Apa reaksi masyarakat terhadap larangan penjualan LPG 3 Kg?A
Masyarakat, terutama rumah tangga kecil dan UMKM, mengeluhkan kesulitan mencari LPG setelah larangan tersebut.Q
Apa yang dilakukan Bahlil Lahadalia untuk memastikan ketersediaan LPG menjelang Idul Fitri?A
Bahlil memerintahkan Pertamina untuk memastikan agen dan pangkalan LPG melayani masyarakat bahkan di hari libur.Q
Mengapa kebijakan ini dianggap terburu-buru oleh masyarakat?A
Kebijakan ini dianggap terburu-buru karena minim sosialisasi dan berdekatan dengan bulan Ramadan, saat konsumsi LPG meningkat.