Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Belanja subsidi energi mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
- Pemerintah meningkatkan penyaluran subsidi pupuk untuk mendukung petani.
- Program Diskon Listrik memberikan manfaat bagi jutaan pelanggan di Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan subsidi energi sebesar Rp 10,6 triliun hingga akhir Februari 2025, yang turun 26,02% dibandingkan tahun lalu. Meskipun demikian, subsidi non-energi meningkat drastis menjadi Rp 53,6 miliar. Secara keseluruhan, total anggaran subsidi dan kompensasi yang terserap dalam dua bulan pertama tahun ini mencapai Rp 10,7 triliun. Jumlah pelanggan listrik bersubsidi juga meningkat menjadi 41,8 juta, dan penyaluran pupuk bersubsidi naik 49,4% menjadi 1,3 juta ton.
Pemerintah telah menyiapkan total anggaran subsidi dan kompensasi sebesar Rp 394,3 triliun untuk tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 386,9 triliun. Rincian subsidi energi untuk tahun ini mencakup Rp 26,7 triliun untuk BBM, Rp 87 triliun untuk LPG 3 kg, dan Rp 89,7 triliun untuk listrik. Sementara itu, kompensasi ditargetkan sebesar Rp 190,9 triliun.
Pertanyaan Terkait
Q
Berapa total belanja subsidi energi pemerintah hingga akhir Februari 2025?A
Total belanja subsidi energi pemerintah hingga akhir Februari 2025 adalah Rp 10,6 triliun.Q
Apa yang menyebabkan penurunan belanja subsidi energi dibandingkan tahun lalu?A
Penurunan belanja subsidi energi disebabkan oleh pengelolaan yang lebih efisien dan perubahan kebijakan.Q
Berapa jumlah pelanggan listrik bersubsidi yang tercatat pada tahun 2025?A
Jumlah pelanggan listrik bersubsidi yang tercatat pada tahun 2025 adalah 41,8 juta pelanggan.Q
Apa yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penyaluran subsidi pupuk?A
Pemerintah meningkatkan penyaluran subsidi pupuk dengan menata ulang distribusi untuk kelompok petani.Q
Berapa total anggaran subsidi dan kompensasi yang disiapkan pemerintah dalam APBN 2025?A
Total anggaran subsidi dan kompensasi yang disiapkan pemerintah dalam APBN 2025 adalah Rp 394,3 triliun.