Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Zhipu AI berhasil mendapatkan pendanaan signifikan dari Huafa Group untuk mendukung inovasi teknologi.
- Persaingan di sektor AI di Tiongkok semakin ketat dengan munculnya DeepSeek sebagai pesaing utama.
- Zhipu AI menghadapi tantangan dalam akses teknologi dari AS akibat kontrol ekspor yang diterapkan.
Zhipu AI, sebuah startup kecerdasan buatan (AI) asal China, baru saja mendapatkan investasi sebesar 500 juta yuan (sekitar 69 juta dolar AS) dari Huafa Group, sebuah perusahaan milik negara. Ini terjadi hanya seminggu setelah Zhipu mengumumkan penggalangan dana sebesar 1 miliar yuan. Investasi ini menunjukkan persaingan antara kota-kota di China untuk mendukung startup AI yang dianggap penting dalam persaingan teknologi dengan Amerika Serikat.
Zhipu AI, yang didirikan pada tahun 2019 dan dikenal sebagai salah satu "harimau AI" di China, telah menarik perhatian banyak investor besar seperti Tencent dan Xiaomi. Uang yang baru didapatkan akan digunakan untuk mengembangkan teknologi dan model dasar AI mereka. Namun, pada bulan Januari, Zhipu dan anak perusahaannya dimasukkan ke dalam daftar kontrol ekspor Departemen Perdagangan AS, yang membatasi mereka untuk membeli komponen dari AS.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Zhipu AI baru-baru ini?A
Zhipu AI baru-baru ini mengamankan pendanaan sebesar 500 juta yuan dari Huafa Group.Q
Siapa yang menginvestasikan 500 juta yuan ke Zhipu AI?A
Huafa Group, sebuah konglomerat milik negara, menginvestasikan 500 juta yuan ke Zhipu AI.Q
Apa tujuan dari pendanaan yang diterima Zhipu AI?A
Tujuan dari pendanaan tersebut adalah untuk memajukan inovasi teknologi dan pengembangan ekosistem model dasar GLM.Q
Apa yang membuat DeepSeek menjadi pesaing yang diperhatikan?A
DeepSeek menjadi pesaing yang diperhatikan karena model bahasa besar mereka yang diklaim memiliki kemampuan setara dengan pesaing Barat dengan biaya pengembangan yang lebih rendah.Q
Mengapa Zhipu AI tidak dapat mengakses komponen dari AS?A
Zhipu AI dan anak perusahaannya dimasukkan ke dalam daftar kontrol ekspor Departemen Perdagangan AS, yang menghalangi mereka untuk memperoleh komponen dari AS.