Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- China telah mengembangkan teknologi refueling satelit yang dapat mengubah permainan dalam ruang angkasa.
- Angkatan Luar Angkasa AS mengkhawatirkan kemajuan teknologi luar angkasa China yang semakin mendekati kemampuan AS.
- Northrop Grumman menjadi pelopor dalam refueling satelit, sementara NASA menghentikan proyek serupa karena berbagai tantangan.
Seorang pejabat Angkatan Luar Angkasa AS mengungkapkan kekhawatiran tentang kemajuan teknologi luar angkasa yang sedang dicapai oleh China. China baru-baru ini meluncurkan satelit Shijian-25 yang menguji teknologi untuk mengisi bahan bakar satelit di orbit, yang dapat memperpanjang umur pesawat luar angkasa. Pejabat tersebut, Chief Master Sergeant Ron Lerch, menyebutkan bahwa ini adalah pertama kalinya China mengungkapkan kemampuan untuk melakukan pengisian bahan bakar dan perawatan di luar angkasa, yang dianggap sebagai teknologi yang dapat mengubah permainan.
Sementara itu, perusahaan aerospace AS, Northrop Grumman, menjadi yang pertama berhasil mengisi bahan bakar satelit pada tahun 2019, yang dapat memperpanjang masa operasionalnya hingga lima tahun. Di sisi lain, NASA juga pernah mengerjakan proyek serupa, tetapi proyek tersebut dihentikan tahun lalu karena kesulitan teknis dan biaya yang membengkak.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan oleh pejabat Angkatan Luar Angkasa AS mengenai teknologi luar angkasa China?A
Pejabat Angkatan Luar Angkasa AS menyatakan bahwa China membuat kemajuan dalam teknologi luar angkasa yang dapat mengubah permainan, khususnya dalam refueling satelit.Q
Apa itu satelit Shijian-25 dan apa fungsinya?A
Satelit Shijian-25 adalah satelit yang diluncurkan oleh China untuk menguji teknologi refueling di orbit, yang dapat memperpanjang umur spacecraft.Q
Siapa yang menjadi perusahaan pertama yang melakukan refueling satelit?A
Northrop Grumman adalah perusahaan pertama yang berhasil melakukan refueling satelit pada tahun 2019.Q
Mengapa proyek refueling NASA dihentikan?A
Proyek refueling NASA dihentikan karena kesulitan teknis, biaya yang berlebihan, dan penundaan jadwal.Q
Apa yang menjadi perhatian utama Angkatan Luar Angkasa AS terkait kemampuan luar angkasa China?A
Angkatan Luar Angkasa AS khawatir tentang kemampuan China untuk beroperasi di ketinggian 36.000 km di atas Bumi dan sedang aktif mengembangkan kemampuan tersebut.