Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan helium dapat meningkatkan efisiensi dan dorongan roket secara signifikan.
- Masalah pada Boeing Starliner memberikan inspirasi untuk inovasi dalam teknologi propulsi roket.
- Kemajuan ini dapat memperburuk persaingan militer antara AS dan Tiongkok, terutama dalam teknologi hipersonik.
Peneliti China dari Universitas Teknik Harbin telah menemukan cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan daya dorong roket dengan menggunakan helium, terinspirasi oleh masalah kebocoran helium pada pesawat luar angkasa Boeing Starliner. Kebocoran ini telah menyebabkan dua astronaut NASA terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional sejak Juni 2024. Dengan menambahkan helium ke dalam mesin roket bahan bakar padat, para peneliti menemukan bahwa daya dorong dapat meningkat hingga 300% dan suhu gas buang dapat diturunkan, sehingga membuat roket lebih sulit terdeteksi oleh sensor panas.
Penemuan ini bisa membantu meningkatkan kemampuan militer China, terutama dalam perang hipersonik, dan juga memiliki potensi aplikasi sipil, seperti peluncuran satelit yang lebih efisien dan murah. Dengan kemampuan untuk mengubah daya dorong secara real-time, roket dapat bergerak dengan kecepatan yang tidak terduga, membuatnya lebih sulit untuk dicegat. Penemuan ini dapat memperburuk persaingan militer antara AS dan China, terutama dalam teknologi pertahanan misil.