AS mendakwa peretas asal China dalam kasus spionase siber yang luas.
Courtesy of Axios

Rangkuman Berita: AS mendakwa peretas asal China dalam kasus spionase siber yang luas.

Axios
Dari Axios
06 Maret 2025 pukul 03.06 WIB
79 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tuduhan terhadap individu dan organisasi terkait spionase siber menunjukkan meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok.
  • I-Soon beroperasi sebagai kontraktor peretasan yang bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok untuk melakukan serangan siber.
  • Indictment ini memberikan wawasan baru tentang praktik kontrak ofensif dalam dunia siber yang semakin kompleks.
Pihak berwenang federal AS telah menuduh 10 individu dan dua pejabat pemerintah China terkait dengan serangkaian serangan siber yang didukung oleh Beijing. Mereka dituduh terlibat dalam kampanye spionase besar-besaran yang menargetkan berbagai lembaga pemerintah AS, universitas, kontraktor pertahanan, dan media. Beberapa dari mereka bekerja untuk kelompok peretas Silk Typhoon, yang terhubung dengan pelanggaran data di Kementerian Keuangan AS, sementara yang lain bekerja untuk I-Soon, sebuah perusahaan peretas yang terungkap dalam kebocoran dokumen tahun lalu.
Indictment ini memberikan wawasan tentang praktik peretasan yang dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia. I-Soon diduga bekerja dengan banyak lembaga pemerintah China dan mengenakan biaya antara Rp 164.45 ribu ($10.000) hingga Rp 1.23 juta ($75.000) untuk setiap akun email yang berhasil diretas. Mereka juga melatih pegawai pemerintah China untuk melakukan peretasan sendiri dan menjual alat untuk membantu serangan siber. Meskipun tuduhan ini serius, China kemungkinan besar tidak akan mengekstradisi individu-individu yang dituduh tersebut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dituduhkan kepada sepuluh individu dan dua pejabat pemerintah Tiongkok?
A
Mereka dituduh terlibat dalam kampanye spionase yang luas yang menargetkan lembaga pemerintah AS dan infrastruktur kritis.
Q
Apa itu Silk Typhoon dan I-Soon?
A
Silk Typhoon adalah tim peretasan yang terkait dengan pemerintah Tiongkok, sedangkan I-Soon adalah kontraktor peretasan yang menawarkan layanan ofensif.
Q
Siapa saja target dari serangan siber yang dilakukan oleh I-Soon?
A
Target I-Soon termasuk lembaga pemerintah, media, universitas, dan organisasi keagamaan di AS.
Q
Bagaimana I-Soon bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok?
A
I-Soon bekerja sama dengan Kementerian Keamanan Negara Tiongkok, melakukan peretasan atas arahan mereka dan menjual data yang dicuri.
Q
Apa dampak dari indictment ini terhadap hubungan AS dan Tiongkok?
A
Indictment ini dapat memperburuk ketegangan antara AS dan Tiongkok, terutama dalam hal keamanan siber.

Rangkuman Berita Serupa

AS Menuntut 12 Diduga Mata-mata dalam Ekosistem Hacker-sewa Tiongkok yang Bebas.Wired
Teknologi
1 bulan lalu
32 dibaca
AS Menuntut 12 Diduga Mata-mata dalam Ekosistem Hacker-sewa Tiongkok yang Bebas.
Departemen Kehakiman menuntut peretas asal Tiongkok yang disewa terkait dengan pelanggaran data di Kementerian Keuangan.TechCrunch
Teknologi
1 bulan lalu
106 dibaca
Departemen Kehakiman menuntut peretas asal Tiongkok yang disewa terkait dengan pelanggaran data di Kementerian Keuangan.
AS mendakwa 10 hacker asal Tiongkok yang diduga terlibat dalam kampanye spionase siber selama bertahun-tahun.Reuters
Teknologi
1 bulan lalu
70 dibaca
AS mendakwa 10 hacker asal Tiongkok yang diduga terlibat dalam kampanye spionase siber selama bertahun-tahun.
AS mengajukan dakwaan terhadap lima individu dalam penindakan terhadap tenaga kerja TI ilegal Korea Utara.TechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
117 dibaca
AS mengajukan dakwaan terhadap lima individu dalam penindakan terhadap tenaga kerja TI ilegal Korea Utara.
Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi kepada kelompok peretasan Salt Typhoon yang terlibat dalam pelanggaran terhadap perusahaan telekomunikasi besar di AS.TechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
53 dibaca
Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi kepada kelompok peretasan Salt Typhoon yang terlibat dalam pelanggaran terhadap perusahaan telekomunikasi besar di AS.
China meretas CFIUS milik Departemen Keuangan AS, yang meninjau investasi asing untuk risiko keamanan nasional.TechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
89 dibaca
China meretas CFIUS milik Departemen Keuangan AS, yang meninjau investasi asing untuk risiko keamanan nasional.