Mengapa otak wanita lebih tangguh: bisa jadi karena kromosom X 'diam' mereka.
Courtesy of NatureMagazine

Rangkuman Berita: Mengapa otak wanita lebih tangguh: bisa jadi karena kromosom X 'diam' mereka.

NatureMagazine
Dari NatureMagazine
05 Maret 2025 pukul 07.00 WIB
86 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kromosom X kedua pada wanita dapat berkontribusi pada ketahanan kognitif seiring bertambahnya usia.
  • Penelitian ini membuka kemungkinan terapi baru untuk meningkatkan kognisi bagi semua orang.
  • Hipokampus memainkan peran penting dalam pembelajaran dan memori, dan ekspresi gen di dalamnya dapat dipengaruhi oleh kromosom X.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kromosom X kedua pada sel-sel perempuan mungkin memberikan perlindungan terhadap penurunan kognitif seiring bertambahnya usia. Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Science Advances, para peneliti menemukan bahwa pada tikus betina, proses penuaan mengaktifkan ekspresi gen pada kromosom X yang biasanya 'diam' di hippocampus, bagian otak yang penting untuk belajar dan memori. Ketika mereka memberikan terapi gen untuk meningkatkan ekspresi salah satu gen tersebut, kemampuan kognitif tikus meningkat, yang diukur dengan cara mereka menjelajahi labirin.
Kromosom X memiliki peran penting dalam perbedaan antara jenis kelamin. Sel perempuan memiliki dua kromosom X, tetapi salah satunya dinonaktifkan pada tahap awal perkembangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 30% gen pada kromosom X yang dinonaktifkan tetap aktif, meskipun persentasenya bervariasi di antara perempuan. Temuan ini dapat membantu para ilmuwan memahami ketahanan perempuan terhadap penyakit seperti Alzheimer dan mungkin membuka jalan untuk terapi yang meningkatkan kognisi bagi semua orang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh para peneliti tentang kromosom X kedua pada wanita?
A
Para peneliti menemukan bahwa kromosom X kedua pada wanita dapat diekspresikan seiring bertambahnya usia, yang berpotensi melindungi fungsi kognitif.
Q
Bagaimana penelitian ini dapat mempengaruhi terapi untuk kognisi?
A
Penelitian ini dapat membuka jalan untuk terapi yang meningkatkan kognisi bagi semua orang dengan memanfaatkan gen yang diekspresikan dari kromosom X kedua.
Q
Apa peran hipokampus dalam penelitian ini?
A
Hipokampus adalah bagian otak yang penting untuk pembelajaran dan memori, dan penelitian ini menunjukkan bahwa kromosom X kedua dapat mempengaruhi aktivitas gen di hipokampus.
Q
Siapa yang memimpin penelitian ini dan di mana mereka bekerja?
A
Dena Dubal memimpin penelitian ini dan bekerja di University of California School of Medicine.
Q
Mengapa wanita cenderung lebih tahan terhadap penurunan kognitif?
A
Wanita cenderung lebih tahan terhadap penurunan kognitif karena adanya kromosom X kedua yang dapat memberikan perlindungan tambahan.

Rangkuman Berita Serupa

Seorang pria ditakdirkan untuk mengalami Alzheimer dini — gen-gen ini mungkin menjelaskan pelariannya.NatureMagazine
Sains
2 bulan lalu
45 dibaca
Seorang pria ditakdirkan untuk mengalami Alzheimer dini — gen-gen ini mungkin menjelaskan pelariannya.
Seorang pria ditakdirkan untuk mengalami Alzheimer dini ― gen-gen ini mungkin menjelaskan pelariannya.NatureMagazine
Sains
2 bulan lalu
97 dibaca
Seorang pria ditakdirkan untuk mengalami Alzheimer dini ― gen-gen ini mungkin menjelaskan pelariannya.
Ilmuwan AS melakukan rekayasa genetik pada tikus dalam model pertama untuk mengungkap rahasia penuaan manusia.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
107 dibaca
Ilmuwan AS melakukan rekayasa genetik pada tikus dalam model pertama untuk mengungkap rahasia penuaan manusia.
480 juta tahun yang lalu: Gurita memiliki kromosom seks yang lebih kuno daripada dinosaurus.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
110 dibaca
480 juta tahun yang lalu: Gurita memiliki kromosom seks yang lebih kuno daripada dinosaurus.
Molekul RNA memperbaharui tikus tua dengan mengembalikan sel-sel tua.NatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
37 dibaca
Molekul RNA memperbaharui tikus tua dengan mengembalikan sel-sel tua.
Mentalitas Sarang: Apakah Perilaku Diprogram Dalam DNA?Forbes
Sains
3 bulan lalu
73 dibaca
Mentalitas Sarang: Apakah Perilaku Diprogram Dalam DNA?