Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Oyo berusaha untuk melakukan IPO untuk memenuhi kewajiban utangnya.
- Ritesh Agarwal menghadapi tekanan dari kreditor untuk membayar utang yang besar.
- Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak besar pada pertumbuhan Oyo dan strategi ekspansinya.
Oyo Hotels, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Ritesh Agarwal, sedang mempercepat rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) karena ada tenggat waktu pembayaran utang yang mendesak. Agarwal meminjam Rp 6.30 triliun ($383 juta) dari kreditur, termasuk Mizuho Financial Group, dan jika Oyo tidak melakukan IPO sebelum bulan Oktober, dia harus membayar utang tersebut. Agarwal sebelumnya meminjam total Rp 36.18 triliun ($2,2 miliar) pada tahun 2019 untuk meningkatkan kepemilikannya di Oyo, tetapi utangnya belum dilunasi.
Oyo, yang merupakan pesaing Airbnb di India, mengalami kesulitan selama pandemi COVID-19, tetapi kini mulai pulih dan mencatatkan keuntungan kecil. Agarwal berharap IPO dapat meningkatkan nilai perusahaan hingga Rp 82.22 triliun ($5 miliar) . Meskipun ada spekulasi mengenai utang dan nilai perusahaan, pihak Agarwal menyatakan bahwa informasi tersebut tidak akurat dan mereka tetap optimis tentang masa depan Oyo.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang direncanakan oleh Oyo?A
Oyo sedang mempercepat rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO).Q
Siapa yang mendukung Ritesh Agarwal dalam pendanaan Oyo?A
Ritesh Agarwal mendapatkan dukungan dari SoftBank dalam pendanaan Oyo.Q
Apa yang terjadi pada Oyo selama pandemi Covid-19?A
Selama pandemi Covid-19, Oyo mengalami penurunan signifikan dalam pertumbuhan dan pendapatan.Q
Apa syarat yang ditetapkan oleh Mizuho untuk Ritesh Agarwal?A
Mizuho mengharuskan Ritesh Agarwal untuk membayar utang jika Oyo tidak melakukan IPO sebelum Oktober.Q
Berapa nilai yang diharapkan Oyo saat IPO?A
Oyo diharapkan memiliki nilai hingga $5 miliar saat IPO.