Courtesy of Forbes
Laporan terbaru tentang keamanan siber mengungkapkan bahwa lembaga intelijen dan penegak hukum Amerika Serikat memperingatkan tentang artikel dan video palsu yang dibuat oleh Rusia menjelang pemilihan presiden. Mereka khawatir bahwa informasi palsu ini dapat memicu kekerasan dan merusak kepercayaan publik terhadap pemilihan. Contohnya, ada artikel yang mengklaim pejabat AS berencana melakukan kecurangan pemilu, serta video yang salah menginformasikan tentang perubahan daftar pemilih. Pemerintah menyarankan agar pemilih mencari informasi dari sumber resmi yang terpercaya.
Di sisi lain, teknologi juga berperan dalam keamanan siber. Sebuah model AI dari Google berhasil menemukan celah keamanan dalam perangkat lunak yang banyak digunakan, yang kemudian diperbaiki dalam waktu 24 jam. Selain itu, ada kasus penangkapan seorang pria yang merencanakan serangan dengan drone, serta mantan karyawan Disney yang diduga meretas sistem restoran perusahaan. Di Italia, seorang konsultan IT dituduh menyalahgunakan aksesnya untuk mencuri informasi pribadi banyak orang. Semua kejadian ini menunjukkan pentingnya keamanan siber dan perlunya kewaspadaan terhadap informasi yang beredar di internet.