Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Hong Kong berencana untuk mengurangi pengeluaran publik untuk mengatasi defisit.
- Pemerintah Hong Kong akan fokus pada pengembangan AI sebagai bagian dari strategi pertumbuhan.
- Tantangan geopolitik dan kebijakan tarif AS dapat mempengaruhi ekonomi Hong Kong.
Hong Kong berencana untuk mengurangi pengeluaran publik sebesar 7% hingga tahun 2027/28 untuk mengatasi defisit yang meningkat. Keputusan ini diungkapkan oleh Sekretaris Keuangan Paul Chan dalam anggaran tahunan kota. Chan juga menyatakan bahwa Hong Kong akan fokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) dengan mengalokasikan HKRp 16.45 triliun ($1 miliar) untuk mendirikan institut penelitian dan pengembangan AI. Ini diharapkan dapat membantu Hong Kong menghadapi tantangan ekonomi global dan ketegangan geopolitik.
Baca juga: Tantangan Terbesar China Sekarang Adalah Menemukan Cara Untuk Menghabiskan Lebih Banyak Uang
Chan memperingatkan bahwa tantangan dari geopolitik akan tetap mempengaruhi ekonomi Hong Kong, dengan proyeksi pertumbuhan PDB antara 2-3% tahun ini. Selain itu, kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang dari China dan Hong Kong juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Pemerintah Hong Kong mengkritik kebijakan tersebut, karena mengabaikan status kota sebagai wilayah pabean yang terpisah.