Courtesy of TheVerge
Ikhtisar 15 Detik
- Protes terhadap Tesla mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap tindakan Elon Musk.
- Gerakan ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat digunakan untuk mengorganisir aksi protes secara lokal.
- Penurunan penjualan Tesla dapat dipengaruhi oleh persepsi negatif terhadap Musk dan kebijakannya.
Pada suatu sore di Manhattan, sekitar 50 orang pengunjuk rasa berkumpul di luar showroom Tesla untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap Elon Musk dan kebijakannya. Mereka mengadakan protes yang disebut #TeslaTakedown, yang menyebar ke berbagai kota di Amerika Serikat. Protes ini muncul sebagai respons terhadap tindakan Musk yang dianggap merugikan banyak orang, termasuk pemotongan anggaran pemerintah. Para pengunjuk rasa berharap dapat mempengaruhi penjualan Tesla dan membuat orang berpikir dua kali sebelum membeli mobil tersebut.
Gerakan ini dimulai secara lokal dan tidak memiliki pemimpin yang jelas, tetapi banyak orang terlibat melalui media sosial, terutama Bluesky. Mereka ingin mengubah citra Tesla dan Musk, yang kini dianggap sebagai sosok yang tidak bertanggung jawab dan berhubungan dengan politik ekstrem. Meskipun jumlah peserta dalam protes bervariasi, para pengunjuk rasa bertekad untuk terus beraksi demi menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan Musk.