Courtesy of CoinDesk
Polymarket, sebuah platform pasar prediksi berbasis kripto, baru-baru ini meluncurkan kontrak baru yang bertaruh pada siapa yang akan dilantik sebagai presiden AS berikutnya. Sebelumnya, mereka sudah memiliki kontrak yang lebih banyak diperdagangkan mengenai siapa yang akan memenangkan pemilihan presiden. Namun, kontrak baru ini berbeda karena mengatasi tantangan yang mungkin muncul jika hasil pemilihan tidak jelas atau jika salah satu kandidat menolak hasil tersebut, seperti yang terjadi pada pemilihan sebelumnya. Kontrak baru ini akan menunggu hingga 20 Januari 2025 untuk menentukan hasilnya, sementara kontrak lama akan diselesaikan berdasarkan pengumuman dari tiga media besar.
Ada perdebatan tentang mana yang lebih baik antara kedua pendekatan ini. Pendukung kontrak lama berargumen bahwa hasilnya bisa lebih cepat dan lebih diterima, sedangkan pendukung kontrak baru percaya bahwa menunggu hingga pelantikan memberikan kejelasan yang lebih tinggi. Namun, ada risiko bahwa jika media mengumumkan hasil dan kemudian membalikkan keputusan, itu bisa menyebabkan kebingungan dan masalah hukum. Beberapa ahli berpendapat bahwa kriteria resolusi untuk kedua kontrak ini tidak ideal dan bisa menyebabkan situasi yang rumit jika terjadi ketidakpastian setelah pemilihan.