Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- HelioSkin adalah inovasi dalam teknologi solar yang menggabungkan estetika dan fungsionalitas.
- Proyek ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dari bangunan dengan memanfaatkan energi surya.
- Kolaborasi multidisiplin antara arsitektur dan ilmu kehidupan menghasilkan solusi yang kreatif dan berkelanjutan.
Peneliti di Universitas Cornell sedang mengembangkan HelioSkin, sebuah kain solar yang ringan dan fleksibel yang dapat dipasang pada berbagai bentuk untuk meningkatkan penyerapan sinar matahari. Berbeda dengan panel solar tradisional yang kaku, desain HelioSkin yang unik tidak hanya praktis tetapi juga menarik secara estetika, sehingga dapat meningkatkan penggunaan energi solar. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari bangunan, yang menyumbang 40 persen dari total emisi di Amerika Serikat, dengan menciptakan sistem yang dapat menghasilkan energi secara pasif dan menciptakan lingkungan yang lebih baik di perkotaan.
HelioSkin terinspirasi oleh cara tanaman mengikuti arah matahari dan menggunakan teknologi desain komputer serta pencetakan 3D untuk membuat panel yang dapat disesuaikan. Tim peneliti juga bekerja sama dengan E Ink untuk menambahkan kemampuan tampilan responsif, sehingga HelioSkin dapat berfungsi sebagai papan iklan fleksibel. Dengan metode pencetakan roll-to-roll, HelioSkin dapat diproduksi secara massal dengan biaya yang terjangkau, menjadikannya solusi inovatif untuk penggunaan energi terbarukan yang lebih luas.