Courtesy of Forbes
Dalam kolom ini, penulis membahas bagaimana AI generatif dapat digunakan untuk membantu orang yang merasa sedih setelah kandidat pilihan mereka kalah dalam pemilihan presiden. Dengan hasil pemilihan yang hampir merata, diperkirakan sekitar 80 juta orang dewasa akan merasa kecewa, dan jika termasuk anak-anak, jumlahnya bisa mencapai 167 juta. Penulis mengamati bahwa banyak orang mungkin mencari dukungan mental melalui konselor atau terapis, tetapi AI generatif juga bisa menjadi pilihan yang menarik karena dapat diakses kapan saja dan sering kali tanpa biaya.
Penulis juga menjelaskan bahwa AI generatif dapat memberikan konsolasi yang disesuaikan berdasarkan nilai dan kekhawatiran masing-masing pendukung kandidat. Misalnya, pendukung Harris mungkin lebih menghargai tema keadilan sosial, sementara pendukung Trump mungkin lebih fokus pada kebebasan individu. AI dapat membantu dengan memberikan saran yang relevan dan mendengarkan kekhawatiran pengguna, meskipun ada risiko bias dalam respons AI. Dengan banyaknya orang yang mungkin mencari bantuan dari AI setelah pemilihan, ini bisa menjadi momen penting untuk melihat bagaimana AI mempengaruhi kesehatan mental masyarakat.