Courtesy of Forbes
Dalam kolom ini, penulis membahas bagaimana AI generatif dapat membantu orang-orang yang merasa sedih setelah kandidat pilihan mereka kalah dalam pemilihan presiden. Dengan hasil pemilihan yang hampir merata, diperkirakan sekitar 80 juta orang dewasa akan merasa kecewa, dan jika termasuk anak-anak, jumlahnya bisa mencapai 167 juta. Penulis mengamati bahwa banyak orang mungkin mencari dukungan mental melalui konselor atau terapis, tetapi AI generatif juga bisa menjadi pilihan yang menarik karena dapat diakses kapan saja dan sering kali tanpa biaya.
Penulis juga menjelaskan bahwa AI generatif dapat memberikan konsolasi yang disesuaikan berdasarkan nilai dan kekhawatiran masing-masing pendukung kandidat. Misalnya, pendukung satu kandidat mungkin lebih menghargai tema keadilan sosial, sementara pendukung kandidat lain mungkin lebih fokus pada kebebasan individu. Dengan menyesuaikan responsnya, AI dapat membantu pengguna merasa didengar dan dipahami. Namun, ada juga pertanyaan tentang apakah pendekatan ini adil atau hanya berdasarkan asumsi yang terlalu umum tentang orang-orang dari masing-masing pihak.