Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Glencore mengalami penurunan laba akibat harga komoditas yang merosot.
- Perusahaan mengembalikan nilai kepada pemegang saham meskipun menghadapi tantangan.
- Kondisi ekonomi China berdampak signifikan pada industri pertambangan global.
Glencore Plc, perusahaan perdagangan komoditas terbesar di dunia, melaporkan penurunan laba tahunan sebesar 16% menjadi Rp 236.81 triliun ($14,4 miliar) . Penurunan ini disebabkan oleh harga beberapa komoditas penting, seperti batu bara dan kobalt, yang mengalami penurunan drastis. Meskipun laba menurun, Glencore tetap mengembalikan Rp 36.18 triliun ($2,2 miliar) kepada pemegang saham, termasuk program pembelian kembali saham sebesar Rp 16.45 triliun ($1 miliar) .
Baca juga: Empat Tahun Terendahnya Harga Batubara Menyembunyikan Krisis Pasokan Global yang Akan Datang
Selain itu, bisnis perdagangan komoditas Glencore juga mengalami penurunan pendapatan, dari Rp 57.56 triliun ($3,5 miliar) menjadi Rp 52.62 triliun ($3,2 miliar) . Hal ini terjadi karena volatilitas yang biasanya menguntungkan para pedagang semakin berkurang. Situasi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri pertambangan secara keseluruhan, terutama dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil di China.