Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- BHP Group mengalami penurunan laba yang signifikan akibat harga bijih besi yang lebih rendah.
- Operasi tembaga BHP menunjukkan pertumbuhan yang kuat berkat faktor-faktor eksternal.
- Dividen interim yang diumumkan tetap sesuai dengan ekspektasi pasar meskipun lebih rendah dari tahun lalu.
BHP Group, perusahaan tambang terbesar di dunia, melaporkan penurunan laba sebesar 23% pada paruh pertama tahun ini. Laba yang dapat diatribusikan mencapai Rp 83.54 triliun ($5,08 miliar) , lebih tinggi dari perkiraan analis tetapi lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 108.04 triliun ($6,57 miliar) . Penurunan ini disebabkan oleh harga bijih besi yang lebih rendah akibat permintaan yang melambat dari sektor properti di China, meskipun pendapatan dari operasi tembaga meningkat 44% menjadi Rp 82.22 triliun ($5 miliar) .
Meskipun laba menurun, BHP tetap memberikan dividen sementara sebesar 50 sen per saham, sesuai dengan perkiraan tetapi lebih rendah dari 72 sen per saham yang diberikan tahun lalu. Pendapatan dari bijih besi, yang merupakan sumber laba terbesar perusahaan, turun 26% menjadi Rp 118.40 triliun ($7,2 miliar) karena harga rata-rata bijih besi menurun. Sementara itu, harga tembaga tetap tinggi berkat rencana stimulus di China dan penurunan suku bunga di Amerika Serikat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan oleh BHP Group mengenai laba mereka?A
BHP Group melaporkan penurunan laba sebesar 23% pada paruh pertama tahun ini.Q
Mengapa laba dari operasi bijih besi BHP menurun?A
Laba dari operasi bijih besi menurun karena harga yang lebih rendah akibat permintaan yang melambat dari sektor properti Tiongkok.Q
Apa yang terjadi dengan laba dari operasi tembaga BHP?A
Laba dari operasi tembaga meningkat sebesar 44% karena faktor-faktor seperti rencana stimulus Tiongkok dan pemotongan suku bunga di AS.Q
Berapa dividen interim yang diumumkan oleh BHP?A
BHP mengumumkan dividen interim sebesar 50 sen per saham.Q
Apa yang mempengaruhi harga bijih besi di pasar?A
Harga bijih besi dipengaruhi oleh permintaan dari sektor properti Tiongkok yang melambat.