Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- PBOC berusaha menyeimbangkan antara stimulus ekonomi dan stabilitas keuangan.
- Ketegangan perdagangan dengan AS mempengaruhi kebijakan moneter China.
- Data pinjaman yang kuat mengurangi urgensi untuk pelonggaran suku bunga dalam waktu dekat.
China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman acuan tidak berubah, menurut survei Reuters. Bank sentral China, People's Bank of China (PBOC), sedang berusaha menjaga stabilitas keuangan sambil memberikan stimulus untuk mendukung ekonomi yang tertekan oleh ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Meskipun ada tekanan deflasi, para ekonom memperkirakan bahwa PBOC akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga karena kekhawatiran terhadap stabilitas nilai tukar yuan.
Baca juga: Cina harus memilih 'waktu dan kekuatan yang tepat' untuk pelonggaran moneter, kata media negara.
Data pinjaman baru yang meningkat juga mengurangi kebutuhan untuk penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Beberapa analis memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga dan rasio cadangan bank baru akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2025. Mereka juga menekankan pentingnya rincian kebijakan fiskal yang akan diumumkan dalam Kongres Rakyat Nasional mendatang sebagai sinyal kebijakan utama untuk paruh pertama tahun ini.