Courtesy of Reuters
Perusahaan energi besar dari Uni Emirat Arab (UEA), ADNOC, akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang sangat otonom untuk pertama kalinya dalam industri energi. Mereka bekerja sama dengan G42, Microsoft, dan AIQ untuk mengembangkan teknologi ini. CEO ADNOC, Sultan Al Jaber, menjelaskan bahwa AI ini dapat melakukan tugas secara mandiri dan meningkatkan efisiensi operasional, seperti mempercepat survei seismik dari berbulan-bulan menjadi hanya beberapa hari dan meningkatkan akurasi perkiraan produksi hingga 90%.
UEA berinvestasi besar-besaran dalam teknologi AI untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan memperkuat posisi ekonominya di dunia. Mereka juga mengembangkan aplikasi chatbot dalam bahasa Arab dan Hindi yang mirip dengan ChatGPT. Dengan langkah ini, UEA berharap dapat menjadi pemain kunci dalam ekonomi global, bahkan setelah permintaan minyak menurun.