Courtesy of CoinDesk
Ikhtisar 15 Detik
- Trader tetap optimis meskipun harga Bitcoin stagnan.
- Investasi besar dari Abu Dhabi menunjukkan minat yang kuat terhadap Bitcoin.
- Fluktuasi pasar mempengaruhi sentimen trader dan harga Bitcoin.
Bitcoin (BTC) saat ini berada di bawah Rp 1.64 miliar ($100,000) dan tidak banyak bergerak bulan ini. Meskipun demikian, para trader tetap optimis dan banyak yang membeli opsi call untuk Bitcoin dengan harga Rp 1.81 miliar ($110,000) yang akan berakhir pada 28 Maret. Mereka telah mengeluarkan lebih dari Rp 98.67 miliar ($6 juta) untuk membeli opsi ini, yang menunjukkan bahwa mereka percaya harga Bitcoin akan naik. Opsi call memberi hak kepada pembeli untuk membeli aset pada harga tertentu sebelum tanggal yang ditentukan, dan ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pandangan positif terhadap pasar.
Meskipun ada beberapa berita baik, seperti investasi besar dari MicroStrategy dan Abu Dhabi dalam Bitcoin, faktor-faktor ekonomi yang kurang menguntungkan, seperti inflasi yang tinggi di AS dan fluktuasi harga memecoin, membuat harga Bitcoin sulit untuk naik. Baru-baru ini, sebuah token bernama LIBRA mengalami lonjakan nilai yang cepat, tetapi kemudian kehilangan 90% nilainya dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan bahwa pasar cryptocurrency saat ini tidak stabil, dan banyak trader merasa bahwa harga Bitcoin akan tetap stagnan dalam waktu dekat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga Bitcoin bulan ini?A
Harga Bitcoin relatif stagnan di bawah $100,000 bulan ini.Q
Apa opsi yang paling banyak dipilih oleh trader untuk Bitcoin?A
Opsi yang paling banyak dipilih adalah membeli call $110,000 yang akan berakhir pada 28 Maret.Q
Siapa yang melakukan investasi besar dalam ETF Bitcoin?A
Abu Dhabi melakukan investasi sebesar $436 juta dalam ETF Bitcoin.Q
Apa yang menyebabkan penurunan nilai token LIBRA?A
Token LIBRA mengalami penurunan nilai drastis setelah mencapai kapitalisasi pasar lebih dari $4 miliar.Q
Siapa Xavier Milei dan apa kontroversi yang dihadapinya?A
Xavier Milei adalah Presiden Argentina yang terlibat dalam kontroversi terkait promosi token LIBRA.