Courtesy of CoinDesk
Pasar opsi Bitcoin (BTC) menunjukkan kemungkinan 22% harga turun ke Rp 1.23 miliar ($75,000) pada 28 Maret, meningkat dari 10% minggu lalu. Kenaikan ini dipicu oleh perang tarif impor baru antara AS dan negara mitra dagangnya, seperti Kanada, Meksiko, dan China, yang dapat meningkatkan inflasi dan mempersulit bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Dalam empat hari terakhir, harga Bitcoin sudah turun 11% menjadi Rp 1.54 miliar ($93,700) , dan Ethereum (ETH) juga mengalami penurunan di bawah Rp 36.18 juta ($2,200) .
Meskipun ada penurunan harga, pandangan jangka panjang tetap positif. Beberapa perusahaan besar sedang mengajukan ETF untuk aset digital, yang jika disetujui oleh SEC, dapat meningkatkan legitimasi industri aset digital dan menarik lebih banyak investasi. Para ahli percaya bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin perlu campur tangan untuk mencegah penurunan lebih lanjut dalam kondisi keuangan dan pertumbuhan global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa probabilitas harga Bitcoin jatuh ke $75,000 menurut Derive.xyz?A
Probabilitas harga Bitcoin jatuh ke $75,000 adalah 22%.Q
Apa yang menyebabkan kenaikan probabilitas tersebut?A
Kenaikan probabilitas tersebut disebabkan oleh perang tarif impor yang diperbarui antara AS dan mitra dagang utama, serta kekhawatiran tentang inflasi.Q
Siapa Andre Dragosch dan apa pandangannya tentang tarif impor?A
Andre Dragosch adalah kepala Eropa di Bitwise, dan ia berpendapat bahwa tarif mengirimkan gelombang kejutan melalui kekuatan USD dan kontraksi pasokan uang global.Q
Apa dampak dari pengajuan ETF terhadap pasar kripto?A
Pengajuan ETF diharapkan dapat memberikan legitimasi lebih besar bagi industri aset digital dan memicu aliran modal yang lebih banyak.Q
Apa yang diharapkan Dragosch dari tindakan Fed di masa depan?A
Dragosch berharap Fed akan campur tangan untuk menstabilkan harga aset dan mencegah pengetatan lebih lanjut dalam kondisi keuangan.