Courtesy of Forbes
Komunitas intelijen AS memperingatkan bahwa Rusia sedang melakukan kampanye disinformasi untuk merusak hasil pemilihan presiden. Mereka telah membuat video yang salah, seperti yang menunjukkan seorang petugas pemungutan suara merobek surat suara untuk Donald Trump dan klaim bahwa imigran Haiti memberikan suara secara ilegal di Georgia. Badan-badan seperti FBI dan CISA menyatakan bahwa video-video ini adalah bagian dari upaya Rusia untuk membuat orang Amerika meragukan integritas pemilihan dan menimbulkan perpecahan. Mereka juga memperkirakan bahwa upaya disinformasi ini tidak akan berhenti setelah hari pemilihan.
Selain Rusia, negara-negara seperti China dan Iran juga diduga menggunakan media sosial untuk menyebarkan disinformasi. Meskipun ada upaya dari platform media sosial untuk mengatasi konten yang menyesatkan, banyak kebijakan yang telah dibatalkan, sehingga memungkinkan penyebaran informasi yang salah. Para ahli memperingatkan bahwa dengan pemilihan mendatang, penting untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi tantangan ini dan menyadari bahwa banyak retorika yang memecah belah berasal dari sumber domestik, bukan hanya dari aktor asing.